Bisnis.com, INGOLSTADT—Komisi investigasi yang dibentuk manajemen Volkswagen untuk menyelidiki skandal kecurangan uji emisi tidak menemukan bukti keterlibatan kepala divisi mobil mewah Audi dalam masalah tersebut.
Sebelumnya, Chief Executive Audi Rupert Stadler diinterogasi oleh firma hukum dari Amerika Serikat, Jones Day, mengenai apakah dia mengetahui tentang penggunaan perangkat lunak dalam mobil yang dapat memanipulasi tingkat emisi.
Audi, sebagai kontributor utama pencetak laba bagi grup VW, telah mengakui mesin V6 diesel 3.0 liter dilengkapi dengan perangkat lunak pengontrol emisi yang dianggap ilegal di Amerika Serikat di mana skandal emisi mesin diesel VW terkuak tahun lalu.
"Tidak ditemukan bukti yang memberatkan terhadap Stadler," kata sebuah sumber yang dekat dengan dewan pengawas VW, seperti dikutip dari Reuters, Senin (26/9).
Dua sumber yang dekat dengan Audi pun mengatakan interogasi oleh Jones Day tidak menemukan bukti yang mengaitkan masalah tersebut kepada Stadler. Stadler memimpin Audi sejak 2007 dan bergabung dengan dewan eksekutif grup VW pada 2010.
Di sisi lain, tidak seperti VW yang telah mencapai kesepakatan penyelesaian masalah dengan otoritas AS terkait emisi mesin 2.0-liter, Audi belum menemukan solusi teknis untuk sekitar 85.000 unit mobil bermesin 3.0-liter yang digunakan dalam Audi, Porsche dan model merek VW lainnya.