Bisnis.com, TOKYO - Kementerian Transportasi Jepang mengatakan akan menarik kembali 7 juta kendaraan dengan kantong udara buatan Takata. Jumlah ini menambah daftar panjang penarikan kendaraan akibat kecacatan di Jepang menjadi 19,6 juta.
Keputusan itu muncul setelah AS National Highway Traffic Safety Administration (NHTSA) memerintahkan awal bulan ini bahwa inflators kantong udara buatan Takata yang menggunakan amonium nitrat sebagai propelan tanpa pengering juga harus ditarik
Dengan perluasan penarikan yang dilakukan Amerika Serikat, Kementerian Pertanahan, Infrastruktur dan Transportasi Jepang telah meminta kepada pembuat mobil untuk menarik kendaraan yang dilengkapi dengan airbag yang mengalami persoalan serupa di Jepang.
Jumlah kantong udara buatan Takata yang ditarik kembali diprediksikan mencapai 100 juta secara global, dengan penggantian di atas 1 triliun yen bagi Takata Corp dan pembuat mobil, meskipun berapa banyak masing-masing akan memikulnya belum memutuskan.
Biaya tersebut akan menjadi beban besar bagi perusahaan yang berbasis di Tokyo itu, karena tercatat mengalami rugi bersih sebesar 13,08 miliar yen dalam fiskal 2015
Inflator kantung udara buatan Takata, yang bisa meledak bila terlalu banyak penakanan juga semburan fragmen logam kepada penumpang, telah dilaporkan terkait dengan setidaknya 10 kematian di seluruh dunia akibat kantong udara buatan Takata.