Bisnis.com, JAKARTA - Nissan Motor Co. dan Mitsubishi Motors Corporation baru saja menyepakati perjanjian dasar untuk membentuk aliansi yang akan fokus pada pengembangan mobil listrik.
Hal tersebut terungkap dalam sebuah teleconference yang diikuti sejumlah media dari Australia, Filipina, India, Thailand, Malaysia, dan Indonesia, pada Jumat (13/6/2016).
"Kami akan bekerja sama untuk mengembangkan mobil listrik, termasuk juga motor penggerak, platform, dan teknologi untuk memperkuat produk," kata Chief Executive and President of Nissan Carlos Ghosn.
Ghosn mengatakan aliansi dari pengembangan kerja sama antara Nissan dan Mitsubishi yang sudah terbentuk sejak lima tahun lalu itu juga bertujuan untuk meningkatkan pasar masing-masing dua brand tersebut.
"Mitsubishi lebih kuat daripada Nissan di kawasan Asia Tenggara, sedangkan di Eropa dan Amerika Serikat, Nissan lebih kuat dari Mitsubishi," ujarnya.
Menurut Ghosn, keduanya akan saling menghormati pasar masing-masing dan aliansi tersebut akan memberikan sama-sama menguntungkan kedua perusahaan (win-win).
"Kami yakin ini akan menjadi solusi yang saling menguntungkan, kami akan berkembang bersama-sama," kata Ghosn.
Nissan Motor Co setuju untuk mengambil alih saham Mitsubishi Motors Corp sebesar 34% dengan nilai US$2,2 miliar. Nissan akan membeli sekitar 506,6 juta lembar saham Mitsubishi dengan harga per saham 468,52 yen. Harga saham rata-rata Mitsubishi selama periode 21 April sampai 11 Mei 2016.
Dengan demikian, Nissan akan mengakuisisi sepertiga saham Mitsubishi.