Bisnis.com, JAKARTA – Laba BMW AG melemah 2,5% pada kuartal pertama tahun ini karena perusahaan sedang berinvestasi pada teknologi baru seperti mobil otomatis demi mempertahankan setatusnya sebagai produsen kendaraan mewah terbesar di dunia.
Berdasarkan pernyataan perusahaan yang dirilis hari ini, laba sebelum bunga dan pajak turun ke 2,46 miliar euro (US$2,84 miliar) dari 2,52 miliar euro tahun lalu. Angka ini lebih rendah dari prediksi delapan analis yang disurvei Bloomberg yang mencapai 2,52 miliar euro.
Sementara itu, porsi laba dari produksi mobil turun menjadi 9,5% dari pendapatan dari 0,5% pada periode yang sama tahun lalu.
“Faktor yang menentukan bagi kami bukan keuntungan jangka pendek, tetapi pertumbuhan yang berkelanjutan. Kami bermaksud untuk menjadi perintis dalam mengubah dan membentuk mobilitas individu ke depannya,” kata CEO BMW Harald Kuerger seperti yang dikutip dari Bloomberg, Selasa (3/5/2016).
BMW sedang beradaptasi dengan meningkatnya kompetisi dengan pesaing lain Mercedes-Benz dan pendatang baru seperti Tesla Motors Inc menyusul pertumbuhan usaha melambat dikarenakan jajaran produk perusahaan yang sudah tergolong tua.
Di tengah rencana pengembangan mobil listrik otomatis untuk menggantikan BMW seri 7 sebagai model andalannya, perusahaan sedang mencari cara untuk memenangkan persaingan dengan Mercedes karena perusahaan tersebut menggenjot produksi dua kali lebih cepat dari BMW pada kuartal pertama. Produsen mobil yang berbasis di Munich itu berencana untuk membiayai investasi teknologi baru dengan meluncurkan sedan seri M serta sport utility vehicle (SUV).