Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Permintaan Melemah, Laba Bersih Astra Tertekan

Laba bersih grup bisnis otomotif PT Astra International Tbk di kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan 3% menjadi Rp1,6 triliun menyusul melemanya permintaan otomotif.

Bisnis.com, JAKARTA - Laba bersih grup bisnis otomotif PT Astra International Tbk di kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan 3% menjadi Rp1,6 triliun menyusul melemanya permintaan otomotif.

Presiden Direktur Astra International, Prijono Sugiarto, mengatakan penjualan mobil dan sepeda motor secara nasional di tiga bulan pertama 2016 mengalami pelemahan.

Secara nasional, penjualan mobil turun 3% menjadi 267.000 unit, sedangkan penjualan nasional mobil Astra turun 7% menjadi 127.000 unit dengan pangsa pasar turun dari 49% menjadi 48%.

Dia menjelaskan penjualan sepeda motor PT Astra Honda Motor (AHM) hanya mengalami sedikit penurunan menjadi 1,1 juta unit. Secara nasional, penjualan sepeda motor turun 6% menjadi 1,5 juta unit.

"Pangsa pasar [AHM] meningkat dari 68% menjadi 72%. Selama periode tiga bulan pertama ini, AHM telah meluncurkan dua model baru dan tujuh model revamped," ujarnya dalam rilis yang diterima Bisnis.com, Rabu (27/4/2016).

Prijono mengemukakan bisnis komponen grup, Astra Otoparts, mengalami penurunan laba bersih sebesar 8% menjadi Rp81 miliar, yang disebabkan oleh menurunnya kontribusi bisnis pasar pabrikan otomotif (Original Equipment Manufacturer/OEM) karena membengkaknya biaya operasional.

“Grup Astra masih mengalami rendahnya permintaan otomotif dan lemahnya harga komoditas, serta penurunan kualitas kredit korporasi di Bank Permata. Kondisi bisnis diperkirakan masih menantang," ujarnya.

Selama kuartal pertama 2016, laba bersih Astra International mengalami penurunan sebesar 22% dari Rp3,9 triliun periode sama 2015, menjadi Rp3,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper