Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pasar Masih Lesu, Pabrikan Global Tetap Bersemangat Produksi Mobil Hybrid

Para manufaktur otomotif memamerkan berbagai model bertenaga listrik yang hemat bahan bakar serta model hybrid dalam perhelatan akbar New York Auto Show 2016.
Hyundai Ioniq/Bloomberg
Hyundai Ioniq/Bloomberg

Bisnis.com, JAKARTA - Para pemanufaktur otomotif global memamerkan berbagai model bertenaga listrik yang hemat bahan bakar serta model hybrid dalam perhelatan akbar New York Auto Show 2016.

Itulah bentuk nyata upaya mereka dalam mematuhi peraturan pemerintah yaitu rata-rata efisiensi bahan bakar mencapai 54,5 mil per galon pada tahun 2025 mendatang.

Manufaktur asal Korea Selatan, Hyundai Motor Co., hadir dengan tiga model Ioniq yaitu hybrid, plug-in hybrid serta versi  bertenaga baterai.

Sementara itu, produsen ternama asal Jepang, Toyota Motor Corp., memamerkan model plug-in hybrid terbaru yaitu Prius Prime.

Tidak ketinggalan pula, supercar Koenigsegg Regera turut dipamerkan yang menggabungkan mesin bertenaga listrik dengan mesin V-8 untuk menghasilkan lebih dari 1.500 Horsepower (HP).

Dalam segmen SUV, sejumlah manufaktur otomotif ternama bersaing memamerkan model terbaik mereka, yaitu Toyota Highlander, Honda Acura MDX serta Maserati Levante

"Para produsen harus bersedia mengambil risiko untuk menciptakan model hybrid hingga kondisi pasar lebih menguntungkan," ungkap Jeff Schuster, seorang analis LMC Automotive yang berbasis di Michigan yang dikutip, Selasa (29/3/2016). "Hal yang mudah menghasilkan uang dari penjualan model SUV dan pikap," tambahnya.

Executive Vice President Honda Motor Co., John Mendel mengungkapkan bahwa hal paling sulit dalam regulasi pemerintah tersebut bukanlah mengembangkan teknologi, melainkan bagaimana menarik para konsumen untuk membeli mobil-mobil hybrid tersebut.

"Harapan mungkin bukanlah satu-satunya strategi kami. Pemerintah AS harus mencari cara bagaimana isu ekonomi ini membuat para konsumen melakukan apa yang menjadi target pemerintah yaitu mengurangi gas emisi," katanya.

Pangsa pasar untuk mobil ramah lingkungan anjlok 18% dibandingkan tahun lalu yang sebagian dikarenakan mobil 'tradisional' dinilai lebih efisien. Tentu saja, menawarkan mobil bertenaga listrik sama saja seperti meminta orang untuk mencoba pengalaman berkendara yang sedikit berbeda.

Meskipun demikian, Eric Noble, President of CarLab, sebuah perusahaan konsultan di bidang otomotif, menyatakan bahwa para produsen kini tengah memanfaatkan berbagai teknologi dan kekuatan mereka seefektif yang mereka mampu lakukan. "Sebenarnya mesin listrik baik untuk akselerasi dan untuk siklus kegiatan perkotaan yaitu 'stop and go'," jelasnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Yusran Yunus
Editor : News Editor
Sumber : Bloomberg

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper