Bisnis.com, JAKARTA - Melonjaknya penjualan kendaraan bermotor di China memicu tingginya permintaan bensin.
China Association of Automobile Manufacturers memprediksi akan mengalami kenaikan penjualan 6% tahun ini atau lebih tinggi dibandingkan tahun 2015 yang mencapai 4,7%.
Sejumlah kilang minyak di China terus memproduksi lebih banyak minyak guna memenuhi permintaan bahan bakar bensin, sebaliknya menyetop produksi bahan bakar diesel lantaran rendahnya tingkat permintaan.
"Kelebihan produksi bahan bakar bensin diekspor juga ke luar negeri yang saat ini telah membanjiri pasar regional dan mempengaruhi margin keuntungan," ujar Head of Commodity Markets Strategy di Bank of China International, Xiao Fu.
Meskipun demikian, Presiden China Xi Jinping telah mendesak untuk memangkas kelebihan kapasitas industri yang telah mencapai rekor pada tahun lalu dan diperhitungkan terus naik pada tahun-tahun mendatang.
International Energy Agency mengungkapkan bahwa tingkat permintaan bensin di China diperkirakan akan melonjak 6,8% per tahunnya dalam periode tahun 2015 hingga 2021 dengan pertumbuhan kendaraan di China naik hampir 10% per tahun.
Sementara itu, tingkat pertumbuhan ekonomi paling rendah di China dalam lebih dari 2 dekade telah menekan aktivitas pabrik sekaligus mengurangi tingkat konsumsi diesel di China.
Tingkat cadangan diesel China tercatat naik lebih dari 38% pada Februari 2016 dibandingkan bulan lalu, sementara cadangan bahan bakar minyak merosot 7%.
Permintaan China terhadap minyak mentah akan terus naik dan terus membeli lebih banyak suplai dari luar negeri.