Bisnis.com, JAKARTA - Upaya Pemerintah China dalam mengurangi polusi udara, berdampak positif terhadap pertumbuhan penjualan industri otomotif lokal dan menekan penjualan sejumlah merek otomotif asing khususnya dari Barat.
Meskipun demkian, sejumlah produsen ternama seperti General Motors dan Volkswagen, yang mencatat penjualan tertinggi di China, tampaknya tidak terlalu khawatir.
Pada Oktober 2015, Pemerintah China memangkas pajak dari 10% menjadi 5% untuk kendaraan dengan mesin berkapasitas kurang dari 1,6 liter.
Kebijakan tersebut menghasilkan dua hal yaitu penurunan penjualan kendaraan secara keseluruhan dan mendongkrak permintaan untuk merek kendaraan lokal. Hal ini dikarenakan 80% hingga 85% kendaraan lokal berada dalam segmen mesin kecil.
Merek kendaraan lokal menguasai 41% dari seluruh penjualan kendaraan di China atau menguat dari tahun sebelumnya sebesar 38%.
Sebelumnya pada pertengahan tahun lalu, penjualan otomotif China sempat anjlok di tengah melemahnya perekonomian negara serta aksi anti korupsi terhadap pemerintah sehingga menekan permintaan mobil mewah.
Pemangkasan pajak tersebut mendorong naik penjualan mobil penumpang menjadi 21,1 juta unit pada 2015 dibandingkan tahun 2014 atau mencapai kenaikan 7,3%.
Penjualan terus naik pada Januari dan Februari yang mencapai 3,61 juta unit untuk kedua bulan tersebut, berdasarkan data China Association of Automobile Manufacturers.
Di tengah kebijakan tersebut, sejumlah subsidi pun diberikan bagi para produsen mobil listrik sehingga memangkas harga penjualan 50% dan mendorong merek lokal.
Mobil listrik menyumbang 2,5% dari penjualan di China tahun lalu atau naik 2 kali lipat dari tahun sebelumnya.
Meskipun demikian, pertumbuhan mobil listrik tidak diimbangi dengan kurangnya stasiun pengisian listrik serta masih tingginya harga yang dibanderol.
Meskipun demikian, dampak positif pemangkasan pajak tersebut dinilai bersifat sementara.