Bisnis.com, JAKARTA - Persaingan pemasaran mobil listrik antara Tesla dan General Motors, makin mengemuka di publik Amerika Serikat.
Badan legislatif Indiana, AS, tengah merancang undang-undang yang akan memaksa produsen mobil listrik tersebut untuk mencari franchise guna mengoperasikan unit dealer Tesla di negara bagian tersebut.
Rencana itu tentu saja akan mempersulit Tesla untuk membuat unit diler miliknya di manapun. Pihak Tesla menuding bahwa RUU tersebut berada di balik kepentingan salah satu rival mereka, General Motors (GM), untuk menjadi satu-satunya dealer resmi.
Salah satu keunggulan Tesla adalah caranya menjual mobil produksinya. Tesla, yang berbasis operasi ritel dengan aplikasi Apple, menjual mobil secara langsung ke para pelanggan.
Melalui surat elektronik (surel) tersebut, Tesla juga mengungkapkan, "Jangan biarkan GM memberitahu Anda bahwa merekalah satu-satunya pilihan untuk membeli mobil dari dealer waralaba dengan menutup peluang Tesla."
Pada 25 Februari 2016, Badan Senat Indiana tengah mempertimbangkan untuk mengesahkan sebuah amandemen yang akan memaksa Tesla untuk mengadopsi sistem dealer waralaba di negara bagian tersebut.
Hal tersebut menciptakan perang dingin antara Tesla, yang memimpin pasar mobil bertenaga baterai, dan GM, yang berencana untuk merilis mobil listriknya, Chevy Bolt, akhir tahun ini.
Saat ini, Tesla juga tengah mempersiapkan mobil massal pertamanya, Model 3, yang akan dipasarkan pada akhir tahun 2017 mendatang.
Salah satu keunggulan Tesla adalah caranya menjual mobil produksinya. Tesla, yang berbasis operasi ritel dengan aplikasi Apple, menjual mobil secara langsung ke para pelanggan.
Hal itu memudahkan para pelanggan daripada harus pergi ke dealer untuk melakukan tawar-menawar. Para pelanggan cukup memesannya secara online atau mengunjungi salah satu showroom Tesla yang telah hadir di sejumlah mal mewah di lebih dari 20 negara bagian dan di Washington D.C.
"GM terbuka dari perusahaan besar seperti Tesla untuk hadir di pasar ini," ungkap pihak GM. Saat ini GM tercatat memiliki 4.900 diler waralaba di Amerika Utara.
Lebih dari beberapa tahun terakhir, GM dan sejumlah asosiasi dealer otomotif negara bagian terus mencoba untuk menutup celah bagi Tesla dalam melakukan bisnisnya di wilayah mereka.
Sebagai contoh, tahun 2014, Michigan melarang Tesla yang berbasis di California untuk membuka showroom atau unit dealer di negara bagian tersebut.
Pada 2015, 17 RUU telah diajukan di 10 negara bagian terkait cara Tesla menjalankan bisnisnya. Hal tersebut diungkapkan oleh National Conference of State Legislatures.
Juru bicara Tesla melalui sebuah surel menyatakan bahwa pihak perusahaan menyambut baik upaya dengar pendapat lanjutan di Indiana.
Sementara itu, Dewan Perwakilan Partai republik Curt Nisly, menyatakan penolakannya terhadap RUU yang diusulkan tersebut sebagai RUU 'pembunuh Tesla'.
"Kami menyambut Tesla untuk hadir di Indiana, dan tidak menginginkan mereka keluar," jelasnya.