Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

NASIB MOBIL ESEMKA: Segmentasi Pasar Harus Berbeda

PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) diminta mampu memilih segmentasi pasar mobil Esemka yang jelas guna bertahan di industri otomatif. Hal ini merespons rencana pendirian pabrik Esemka di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali.
Siswa SMK Warga menyelesaikan perakitan Mobil Esemka di bengkel sekolah mereka, di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/2/2015)./Antara-Maulana Surya
Siswa SMK Warga menyelesaikan perakitan Mobil Esemka di bengkel sekolah mereka, di Mojosongo, Solo, Jawa Tengah, Senin (9/2/2015)./Antara-Maulana Surya

Bisnis.com, SOLO—PT Solo Manufaktur Kreasi (SMK) diminta mampu memilih segmentasi pasar mobil Esemka yang jelas guna bertahan di industri otomatif. Hal ini merespons rencana pendirian pabrik Esemka di Desa Demangan, Kecamatan Sambi, Boyolali.

Pejabat Teknis Umum Bidang Kerjasama Solo Techno Park (STP), Darsono menilai Esemka harus menyiapkan pasar yang beda dengan pabrikan yang sudah ada saat ini. “Segmentasi pasar harus jelas, dan kalau bisa beda dengan produk yang sudah ada,” kata dia ketika dijumpai Espos di ruang kerjanya, Kamis (3/3/2016).

Menurutnya, PT. SMK harus mulai membidik pengguna dari sekarang. Tak hanya itu, kemampuan daya beli juga harus dipertimbangkan. Diferensiasi pasar tersebut mutlak dimiliki mobil Esemka guna bertahan di dunia otomotif.

Mengingat Esemka merupakan pemain baru, sedangkan pesaing yang ada semuanya merupakan pemain lama yang sudah merajai pasar Indonesia. Ketersediaan pasar dinilai menjamin suistanable atau keberlanjutan produksi dari mobil Esemka.

“Masalah komponen mobil Esemka harus dipikirkan secara matang. Dengan menggandeng Proton, harapan kami mesin yang dihasilkan lebih baik,” katanya.

Saat ditanya lebih jauh mengenai PT SMK menggandeng Proton dengan membangun pabrik di Sambi, Boyolali, Darsono enggan berkomentar. Darsono mengaku STP sama sekali tidak terlibat dalam pendirian maupun pengoperasian pabrik Esemka yang saat ini tengah dalam proses pembangunan.

Sebab, mobil Esemka sepenuhnya berada di tangan PT. SMK. Diketahui, posisi STP dalam pengembangan pabrik mobil Esemka selama ini hanya sebatas sebagai pendukung. “Kami tidak terlibat, namun kami berharap produknya nanti berkualitas. Karena di Indonesia Proton memang tidak terlalu terdengar, di Malaysia pun berjaya juga karena kebijakan pemerintah,” katanya.

Wali Kota Solo, F.X. Hadi Rudyatmo mengaku kecewa jika benar PT. SMK menggandeng Proton. Rudy, sapaan akrabnya selaku pengusung mobil Esemka ini menilai spirit awal mobil Esemka adalah mobil nasional hasil karya anak bangsa. Apalagi, Indonesia sudah memiliki Usaha Kecil dan Menengah (UKM) yang sudah memproduksi komponen kendaraan, seperti steker.

“Kalau memang kerjasama teknologi kenapa tidak dengan yang sudah maju. Seperti Korea, Jepang atau Taiwan. Malaysia belum terlalu bagus. Kalau memang benar dengan Proton artinya Esemka mengingkari komitmen awal dan saya sangat menyayangkannya,” katanya.

Sementara itu, Espos menelusuri kantor PT. SMK di SMK Pancasila, Jajar. Namun dari hasil penelusuran, kantor PT. SMK pindah ke SMK Tunas Pembangunan (TP) III, Bibis, akhir Desember lalu. Di SMK TP III, kantor PT. SMK Espos tidak berhasil menemui manajemen PT. SMK lantaran tidak berada di tempat.

Pejabat Humas PT. SMK Sabar Budi belum bisa dimintai tanggapan seputar pendirian pabrik di Boyolali. Hingga Kamis petang, telepon genggam Sabar tidak aktif saat dihubungi Espos.

Sebagai mana diketahui, mobil Esemka sempat mencuat ke publik pada 2012 yakni saat Wali Kota Solo, Joko Widodo menjadikan Esemka sebagai mobil dinas. Mobil Esemka juga sempat menjalani uji emisi di Jakarta. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Sumber : solopos.com

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper