Bisnis.com, JAKARTA - Pameran akbar otomotif Indonesia International Motor Show (IIMS) pada 7-17 April 2016 dapat membantu agen pemegang merek mengejar target penjualan selama smester I atau triwulan keduanya.
Perusahaan agen pemegang merek (APM) menyambut positif penyelenggaraan pameran otomotif tahunan yang untuk pertama kali digelar pada April sebagai ajang promosi dan penjualan langsung secara besar-besaran yang cukup efektif.
Peserta IIMS tahun lalu yang mencapai sekitar 50 merek mobil dan sepeda motor, beserta industri komponennya berkomiten meramaikan IIMS yang akan digelar di JIExpo, Kemayoran, Jakarta pada 7-17 April 2016.
Hendra Noor Saleh, Direktur Dyandra Promosindo, perusahaan penyelenggara IIMS, mengatakan kini sudah masuk proses teknis persiapan pameran otomotif berstandar internasional yang mengusung konsep The essence of motor show.
“Kami selaku penyelenggara sudah melakukan berbagai perubahan berdasarkan evaluasi tahun lalu, namun tetap mengusung konsep The essence of motor show, yang mensinergikan semua elemen otomotif dengan nuansa edukasi dan entertaintment,” katanya dalam siaran pers, Jumat (12/2/2016).
Menurutnya, aspek entertainment menjadi poin penting untuk mendukung serapan pengunjung karena tujuan utama pameran adalah promosi dan penjualan, sehingga semakin padat pengunjungnya maka potensi transaksi akan lebih besar.
Seperti tahun lalu, lanjutnya, di tengah sulitnya perekonomian nasional, IIMS 2015 dapat menyedot 359.374 pengunjung dengan nilai transaksi mencapai Rp1,6 triliun, maka pada tahun ini diharapkan dapat melampaui angka tersebut.
“Target tahun ini tidak muluk-muluk, sebanyak 380.000 pengunjung. Itu target realistis, berpotensi lebih karena momen menjelang bulan suci Ramadhan dan Idul Fitri dimana umumnya persiapan mudik dan liburan disiapkan sejak jauh hari,” ujarnya.
Dia menjelaskan Dyandra sebagai professional exhibition organizer masih menggandeng Grand Prix International Thailand, penyelenggara Bangkok International Motor Show, guna mengentalkan nuansa internasional, namun tetap mengedepankan pengembangan industri lokal.
Industri lokal itu mulai dari sektor industri komponen, FIN Komodo yang mobil murni buatan Indonesia, sampai prototype mobil listrik karya mahahasiswa, sehingga menjadi sejalan dengan misi dan upaya pemerintah mendorong pertumbuhan industri otomotif dalam negeri.