Bisnis.com, JAKARTA — PT SAIC General Motor Wuling atau SGMW mulai merealisasikan investasi senilai US$397,4 juta untuk pembangunan pabrik berkapasitas 120.000— 150.000 unit per tahun. Pabrik tersebut ditargetkan mulai beroperasi pada 2017 dengan jenis mobil yang diproduksi adalah multipurpose vehicle (MPV).
Hasil produksi diutamakan untuk memenuhi pasar domestik, sementara 10% akan diserap untuk kebutuhan ekspor. Nilai investasi itu hanya diperuntukkan bagi fasilitas produksi atau pabrik mobil, sedangkan secara keseluruhan jika digabung dengan rencana pembangunan pabrik komponen dan pengadaan bahan baku, maka total dana yang bakal dibenamkan oleh SGMW mencapai US$700 juta.
Presiden Direktur SGMW Motor Indonesia Xu Feiyun mengatakan investasi tersebut tidak terlepas dari besarnya pasar otomotif nasional dan sebagai upaya memanfaatkan potensi pemberlakuan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA).
“Kami akan segera meramaikan industri otomotif Indonesia,” ujarnya, Kamis (7/1/2016).
Dari aktivitas penanaman modal tersebut, diperkirakan mampu menyerap tenaga kerja hingga 10.000 orang. Bahkan, SGMW berkomitmen untuk merangkul sekitar 20 pabrik komponen pendukung, baik dari China maupun lokal untuk memenuhi kebutuhan produksinya.
Sejauh ini segmen MPV masih mendominasi penjualan domestik. Selama periode Januari hingga November 2015, penjualan MPV mencapai 300.737 unit. Pada periode itu total pasar mencapai 940.616 unit, sehingga pangsa pasar MPV mencapai 31,9%.
Kepala BKPM Franky Sibarani mengungkapkan akan aktif mengawal realisasi investasi perusahaan otomotif asal China itu. Menurutnya, SGMW akan melakukan pembangunan sekaligus realisasi investasi besarnya itu secara bertahap.
Sejak kuartal pertama hingga kuartal III/2015, BKPM mencatat realisasi investasi mencapai US$1,4 miliar bagi sektor kendaraan roda empat dan suku cadang. Investasi itu tumbuh sekitar 7% dari realisasi 2014 sebanyak US$1,3 miliar.
Selain SGMW, pada 2017 PT Krama Yudha Tiga Berlian Motors pun akan mengoperasikan pabrik baru di kawasan industri GIIC, Cikarang, Bekasi. Total investasi Mitsubishi tersebut mencapai US$600 juta. Pabrik Mitsubishi berkapasitas produksi 240.000 unit tiap tahun.
Rencananya, Mitsubishi akan melepas 30% produksi untuk ekspor. Di sisi lain, saat ini untuk pabrik di dalam negeri mempunyai kapasitas terpasang sekitar 1,9 juta unit. Sepanjang Januari—Oktober 2015, Indonesia masih bertengger di posisi kedua produksi terbanyak di Asia Tenggara, dengan penjualan 940.495 unit.
Pada posisi puncak, produksi masih dipegang Thailand dengan jumlah 1,59 juta unit, bertumbuh 1,8% dari capaian tahun lalu sekitar 1,56 juta unit. ()