Bisnis.com, TOKYO — PT Nisaan Motor Indonesia tidak akan menargetkan penjualan yang tinggi untuk varian Nissan Xtrail Hybrid—mobil ramah lingkungan besutan Nissan Motor Company—yang akan segera masuk ke pasar Tanah Air.
Shinkichi Izumi, Presiden PT Nissan Motor Indonesia, mengatakan penjualan Xtrail Hybrid tidak akan dipatok tinggi.
“Penjualan mobil hybrid itu hanya untuk meramaikan pasar karena pabrikan lain sudah menjual produk sejenis sebelumnya,” katanya di Tokyo Motor Show 2015, Rabu (28/10/2015).
Ada banyak faktor yang menyebabkan Nissan tidak berani mematok penjualan mobil tersebut.
“Xtrail Hybrid yang akan segera memasuki pasar Indonesia akan dijual dengan harga Rp600 juta,” ujarnya.
Mobil tersebut pun masih didatangkan langsung dari Jepang. “Jadi, import tax atau pajaknya sangat tinggi. Kendala itu sama dengan pabrikan mobil-mobil hybrid lain seperti Honda dan Toyota,” katanya.
Agar bisa dijual massal, Izumi berpandangan bahwa pajak mobil tersebut harus dipangkas sehingga harganya tidak jauh berbeda dengan Xtrail yang selama ini dijual.
“Untuk mencerahkan pasar mobil hybrid, pemerintah harus punya proyeksi yang jelas terhadap teknologi ramah lingkungan,” ujarnya.
Dengan demikian, untuk saat ini, tidak layak menyebut Xtrail Hybrid sebagai produk massal.
“Jadi kami tidak mau berekspekstasi dengan volume penjualan yang besar di Indonesia. Kami lebih menyebutnya sebagai produk limited,” kata Izumi.
Penjualan Xtrail Hybrid, papar Izumi, lebih difokuskan untuk mengenalkan teknologi terbaru yang sudah lama dikembangkan Nissan.
“Xtrail Hybrid sangat berbeda dengan mobil hybrid lain. Minimal, kami menjual mobil hybrid berjenis SUV,” pungkasnya.