Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nissan Belum Akan Merevisi Target

PT Nissan Motor Indonesia menilai dengan kondisi ekonomi saat ini penjualan akan di bawah ekspektasi, meski demikan pabrikan itu belum berencana merevisi target penjualan pada fiscal year 2015 yang sebanyak 40.000 unit
/nissan
/nissan

Bisnis.com, JAKARTA—PT Nissan Motor Indonesia menilai dengan kondisi ekonomi saat ini penjualan akan di bawah ekspektasi, meski demikan pabrikan itu belum berencana merevisi target penjualan pada fiscal year 2015 yang sebanyak 40.000 unit.

Menurut General Manager Marketing Strategy and Product Planning PT Nissan Motor Indonesia (NMI) Budi Nur Mukmin, setidaknya ada beberapa faktor yang akan membuat penjualan di luar harapan. Pertama, nilai tukar rupiah yang anjlok terhadap dolar Amerika Serikat dan konsisten tidak stabil.

Padahal, ujarnya, meski rupiah terdepresiasi jika cenderung stabil pelaku usaha bisamelakukan perencanaan dan eksekusi transaksi ekonomi. Di satu sisi, terdepresiasinya rupiah meningkatkan ongkos produksi yang kemungkinan besar akan dibebankan pada konsumen melalui mekanisme penaikan harga.

Kedua, pemerintah belum akan menurunkan suku bunga acuan. Padahal lebih dari 70% transaksi pembelian mobil dilakukan scara kredit. Di sisi lain, menurutnya, pelaku usaha otomotif berharap pada regulasi baru LTV, yaitu penurunan besaran uang muka yang dinilai akan sedikit mengatrol penjualan.

“Kalau tidak ada action konkret dari pemerintah semester II bisa berat. Pemerintah harus men-trigger pasar seperti perbaikan nilai tukar rupiah dan penurunan suku bunga acuan karena keduanya akan memacu pertumbuhan ekonomi,” katanya kepada Bisnis, Selasa (23/6).

Meski demikian, lanjut Budi, hal tersebut tidak akan mendorong penjualan setidaknya menyamai tahun lalu. Pasalnya akan sulit mengejar ketertinggalan penjualan sepanjang Januari-Mei 2015 saat total pasar telah menurun sekitar 16,6% dari periode yang sama tahun lalu.

Untuk menggenjot penjualan, ujar Budi, pihaknya gencar melakukan kampanye penjualan produk. Diantaranya dengan menyasar konsumen yang lebih spesifik. Sebagai contoh, Nissan Juke menyasar konsumen berjiwa muda yang suka dengan desain unik serta menyenangi musik.

Atau, Nissan March lebih fokus menyasar konsumen perempuan. Di sisi lain, Nissan pun berharap pada momentum Lebaran yang diharapkan dapat mengatrol penjualan minimal 10%. Selain itu, Nissan mengandalkan ajang pameran otomotif pada Agustus mendatang.

“Selain karena Lebaran kami berharap pada motor show Agustus mendatang,” tuturnya.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indoensia (Gaikindo), penjualan Nissan pada periode Januari-Mei 2015 mencapai 13.650 unit. Jumlah itu menurun dari kurun waktu yang sama tahun lalu yang mencapai 17.555 unit.

Sedangkan pada April-Mei 2015 penjualannya 3.412 unit atau rerata 1.706 unit per bulan. Dari hasil penjualan pada April-Mei 2015 menandakan Nissan mengawali tahun fiskal 2015 dengan langkah berat.

Jika ingin merealisasikan target 40.000 unit pada tahun fiskal 2015, setidaknya pabrikan asal Jepang tersebut harus menjual 3.330 unit lebih mobil dalam sebulan.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper