Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Revisi Target Suzuki Tunggu Semester I/2015 Berakhir

Penjualan secara wholesales sepeda motor Suzuki hingga April hanya menapak 47.840 unit, meski demikian pabrikan asal jepang itu belum akan merevisi target yang dipatok tahun ini sebanyak 350.000 unit
Penjualan secara wholesales sepeda motor Suzuki hingga April hanya menapak 47.840 unit, meski demikian pabrikan asal jepang itu belum akan merevisi target yang dipatok tahun ini sebanyak 350.000 unit./JIBI
Penjualan secara wholesales sepeda motor Suzuki hingga April hanya menapak 47.840 unit, meski demikian pabrikan asal jepang itu belum akan merevisi target yang dipatok tahun ini sebanyak 350.000 unit./JIBI

Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan secara wholesales sepeda motor Suzuki hingga April hanya menapak 47.840 unit, meski demikian pabrikan asal jepang itu belum akan merevisi target yang dipatok tahun ini sebanyak 350.000 unit.

Padahal, sebelumnya Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) telah menyatakan menurunkan target penjualan tahun ini menjadi kisaran 6,8 juta unit hingga 7 juta unit karena buruknya pasar akibat pelambatan ekonomi.

Awalnya, pada 2015 AISI mematok total penjualan pada kisaran 8 juta unit lebih. Jumlah target tersebut meningkat dari capaian total penjualan pada 2014 yang sebanyak 7,9 juta unit.

Capaian Suzuki hingga April itu menurun sekitar 54,9% dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 106.093 unit. Pada 2014, meski penjualan Suzuki hingga April lebih baik dari empat bulan pertama tahun ini, total penjualannya sepanjang tahun hanya mencapai 275.184 unit.

“Kami belum merevisi target. Tapi kami akan melihat sampai semester pertama ini berakhir,” kata General Marketing and Sales Two Wheels PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya kepada Bisnis, Minggu (17/5).

Target yang dipatok Suzuki pada awal tahun ini, berdasar pada harapan pasar pada 2015 akan kembali seperti penjualan pada 2013. Dua tahun lalu total penjualan Suzuki mencapai 400.675 unit.

Saat memasang target penjualan tahun ini, Yohan memang sudah mengatakan pasar pada 2015 sulit untuk menanjak dari tahun lalu. Namun pihaknya optimistis pada beberapa produk baru khususnya di segmen skuter matik (skutik), Suzuki Address.

Address diperkenalkan pada pasar sejak akhir tahun lalu untuk menggenjot pasar tahun ini. Produk yang diharapkan menjadi andalan itu diharapkan terjual minimal 10.000 unit per bulan pada 2015.

Tapi kinerja Address masih jauh dari harapan SIS. Hingga April 2015 Address baru terjual 15.921 unit atau rata-rata per bulan hanya terjual sekitar 3.980 unit. Pada April, kinerja Address tersebut menjadi nomor dua terbesar bagi Suzuki.

Penjualan sepeda motor terbanyak bagi Suzuki di Indonesia tetap disumbangkan Satria FU 150. Kontributor utama Suzuki di segmen bebek sport tersebut pada empat bulan pertama tahun ini sudah terjual mencapai 28.189 unit atau rata-rata 7.047 unit per bulan.

Dengan capaian hingga April, untuk meraih target penjualan tahun ini setidaknya Suzuki di sisa 2015 harus menjual 37.000 unit lebih sepeda motor per bulan. Jumlah yang sulit diraih di tengah pasar yang melandai.

Alasan Yohan menunda untuk merevisi target bukan tanpa alasan. Ada beberapa momentum yang akan dimanfaatkan pihaknya untuk menggenjot penjualan. Suzuki akan gencar melakukan pemasaran pada ajang Pekan Raya Jakarta (PRJ).

Di sisi lain, dunia pendidikan memasuki tahun ajaran baru di mana penjualan sepeda motor bagi siswa tergenjot. Harapan meningkatnya jumlah penjualan didorong pula momentum Lebaran, yang memang setiap tahun terjadi.

“Untuk meningkatkan penjualan kami pun bekerjasama dengan lembaga pembiayaan agar bagaimana angsuran menjadi lebih ringan,” ujarnya.

Di sisi lain Suzuki pun akan menambah jaringan di daerah-daerah yang saat ini memang belum terjangkau pabrikan tersebut. Hingga semester I/2015 berakhir aka nada penambahan 25 unit showroom.

Menurutnya saat ini SIS ditopang 1.000 diler lebih untuk memasarkan kendaraan roda dua. Selain itu, pihaknya pun masih akan meluncurkan produk baru.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper