Bisnis.com, JAKARTA— Penjualan PT Kawasaki Motor Indonesia secara ritel pada April mencapai 10.397 unit, atau naik sekitar 3,2% dari Maret yang hanya menapak 10.079 unit.
Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi menilai, pertumbuhan itu mengindikasikan pasar Kawasaki di tataran ritel tak terpengaruh pelambatan ekonomi.
Pelaku industri sepeda motor memang mengeluhkan pasar awal tahun ini tidak secemerlang tahun lalu. Asumsi Michael, tidak stabilnya kondisi ekonomi sangat berpengaruh pada pasar sepeda motor low entry, khususnya mayoritas segmen terbesar yaitu skuter matik.
Penjualan Kawasaki sedikit meningkat karena pabrikan Jepang tersebut tidak main di segmen sepeda motor dengan konsumen kelas menengah ke bawah. Kawasaki menyasar konsumen kelas menengah ke atas dengan sebagaian besar memasarkan segmen sport.
Data terakhir Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebut, wholesales KMI kuartal I/2015 mencapai 45.739 unit. Dari jumlah itu, sebanyak 25.736 unit disumbangkan segmen sport dan sisanya adalah segmen underbone atau bebek. Selama ini Kawasaki di Indonesia tidak memasarkan segmen skuter matik.
“Kami melihat meski ekonomi melambat tahun ini, dari beberapa tahun ke belakang kelas menengah bertumbuh dan pendapatan per kapita naik. Sehingga banyak yang ‘naik kelas’ dan pindah ke segmen sport yang memang andalan kami,” katanya kepada Bisnis, Senin (11/5).
Dengan penjualan ritel pada April tersebut, dalam kurun waktu di empat bulan pertama tahun ini Kawasaki sudah membukukan penjualan sebanyak 41.613 unit. Pada triwulan pertama tahun ini, ritel Kawasaki sudah mencapai 31.216 unit.
Michael mengatakan, dari penjualan ritel tersebut sekitar 40% disumbangkan varian Kawasaki Ninja R, Kawasaki Ninja RR, dan Kawasaki Ninja 250. Varian Ninja R dan RR menjadi dominan karena sepeda motor sport tersebut dinilai cocok untuk kondisi lalu lintas kota yang padat.
.jpg?w=300&h=221)
