Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penjualan Sepeda Motor Direvisi

Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia merevisi target penjualan sepeda motor nasional tahun ini dari kisaran 7,9 juta unit hingga 8 juta unit menjadi sekitar 6,8 juta unit sampai 7 juta unit
Target penjualan motor direvisi./
Target penjualan motor direvisi./

Bisnis.com, JAKARTA—Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia merevisi target penjualan sepeda motor nasional tahun ini dari kisaran 7,9 juta unit hingga 8 juta unit menjadi sekitar 6,8 juta unit sampai 7 juta unit.

Menurut Ketua Umum Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Gunadi Sindhuwinata, hal ini dilakukan mengacu pada total penjualan kuartal I/2015 yang hanya mencapai 1,646 juta unit. Jumlah tersebut menurun sekitar 17,3% dari capaian periode yang sama tahun lalu sebanyak 1,990 juta unit.

“Secara keseluruhan pasar belum bisa kembali seperti semula karena pelambatan ekonomi. Melihat penjualan pada kuartal I yang hampir 1,7 juta unit, kami melakukan revisi target total penjualan di kisaran 6,8 juta unit hingga 7 juta unit,” katanya kepada Bisnis.

Di sisi lain Gunadi berasumsi pasar bisa saja membaik pada paruh kedua tahun ini karena pembangunan ekonomi dan infrastruktur yang dicanangkan pemerintah, yang diharapkan menggenjot pertumbuhan.

Namun hal itu dinilai AISI tidak akan cukup mengangkat angka penjualan ke target awal. Di luar hal itu, Gunadi pun berharap pada semester II/2015 kondisi ekonomi global bisa lebih stabil dan tidak membawa dampak negatif bagi kondisi di Tanah Air.

Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala mengamini target total penjualan direvisi. Menurutnya, penjualan pada kuartal I menjadi periode terpenting yang dapat mencerminkan pasar sepanjang tahun.

Dia pun mengungkapkan, penjualan pada April lalu kemungkinan besar kembali merosot. AISI memang belum secara resmi merilis data capaian penjualan di bulan keempat tersebut.

Tetapi Sigit menuturkan kepada Bisnis capaian penjualan pada awal kuartal II/2015 hanya menapak jumlah di kisaran 540.000 unit. Jumlah itu masih lesu jika dibandingkan dengan total penjualan sepeda motor pada Maret yang berhasil mencapai 562.185 unit. Sedangkan pada Januari dan Februari 2015 penjualan masing-masing mencapai 513.816 unit dan 570.524 unit.

“April kemungkinan besar turun menjadi sekitar 540.000, saya lihat belum ada tanda perbaikan kondisi ekonomi dan daya beli masyarakat. Padahal kuartal I itu paling penting sehingga kami harus revisi target,” ujarnya dalam kesempatan berbeda.

Sigit menilai, masyarakat saat ini terlalu terbebani dengan pengeluaran bagi kebutuhan pokok. Dia mencontohkan, harga gas pun juga listrik naik yang semakin memberatkan kondisi ekonomi.

Sementara itu, di berbagai daerah di Tanah Air yang bergantung pada komoditas hasil pertanian dan perkebunan panen tidak sesuai yang diharapkan.

Melihat rekam jejak penjualan total sepeda motor dengan merujuk data AISI, raihan sepanjang kuartal I/2015 menjadi yang terkecil sejak tiga tahun terakhir. Pun demikian dengan penjualan pada April 2015, lebih sedikit jika dibandingkan dengan penjualan pada bulan yang sama pada 2013 dan 2014.

Pada empat bulan pertama 2013 penjualan per bulan berturut-turut 660.505 unit, 647.215 unit, dan 661.282 unit dan 704.019 unit. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu  adalah Januari 580.288 unit, Februari 681267 unit, Maret 728.820 unit dan April 729.297 unit.

Deputy Head Sales Promotion Department PT Kawasaki Motor Indonesia (KMI) Michael Chandra Tanadhi sudah memperkirakan jika target harus direvisi sejak data total penjualan hingga Maret dirilis pada April lalu.

“Dari capaian hingga Maret saya melihat kemungkinan target awal tak tercapai,” ujarnya.

Perihal penjualan April yang kemungkinan besar menurun dia menilai karena hal tersebut adalah wholesales atau distribusi dari pabrik ke diler. Pasalnya, lanjut dia, pabrikan harus menyelaraskan stok di diler dengan permintaan pasar yang belum naik.

Dia menambahkan, jika pabrikan tidak mengurangi pasokan ke diler akan merusak harga karena penjualan akan digenjot dengan skema diskon besar-besaran.

General Manager and Sales Roda Dua PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya menilai revisi target penjualan memang harus dilakukan. Pasar sejak akhir tahun lalu menurutnya tidak menggambarkan penjualan tahun ini yang akan tergenjot.

Dia meyakini pasar pada semester II/2015 bisa menanjak. Tapi hanya di kisaran 600.000 unit per bulan dan sedikit sulit menapak angka panjualan 700.000 unit sebulan.

“Dari akhir tahun lalu pasar belum terlihat pergerakan. Masalah utamanya tetap ekonomi, apa lagi di beberapa daerah pertanian dan perkebunan tidak menunjukan hasil positif,” uajrnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper