Bisnis.com, JAKARTA—PT Auto Euro Indonesia berambisi memperluas pasar low sport utility vehicle dengan resmi memasarkan Renault Duster 4X4, yang diklaim akan menjadi tulang punggung penjualan pabrikan Perancis tersebut tahun ini.
Menurut Renault Sales and Marketing Division Head Ario Soerjo, dengan sumbangsih New Duster 4X4, segmen low sport utility vehicle (LSUV) akan berkontribusi sekitar 80% terhadap penjualan Renault di Indonesia tahun ini.
Sebagai gambaran, Renault Indonesia ingin bertumbuh lebih dari 100% tahun ini dibandingkan penjualan tahun lalu. Sejak beroperasi pada 2013, Renault Indonesia sudah memasarkan model Duster 4X2.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (gaikindo) mencatat, Duster mendominasi penjualan Renault di Tanah Air dengan penjualan mencapai 27 unit pada 2013 dari total penjualan semua model yang mencapai 37 unit.
Setahun berikutnya Duster terjual 205 unit dari total penjualan Renault yang mencapai 234 unit. Pada kuartal I/2015 Duster terjual 26 unit dari jumlah penjualan mobil merek Renault yang hanya 27 unit.
Duster 4X4 diprediksi Ario akan berkontribusi sekitar 50% terhadap total penjualan Duster. Ario mengklaim Duster 4X4 akan laris manis di pasaran. Sebabnya, Duster 4X4 tidak memiliki lawan seimbang di kelas LSUV. Tetapi dia enggan mengatakan target penjualan Duster yang dicanangkan pihaknya tahun ini.
Model tersebut menjadi satu-satunya LSUV dengan empat roda penggerak. Di sisi lain Duster 4X4 menengak bahan bakar disel. Renault sengaja mulai memasarkan kendaraan tersebut mulai bulan ini dan diharapkan dapat menyasar pasar perusahaan perkebunan maupun pertambangan.
Kehadiran Duster 4X4 diharapkan dapat mengambil ceruk pasar pikap kabin ganda.
“Kami berharap kendaraan ini dapat digunakan sebagai kendaraan operasional karena lebih murah dari SUV. Di satu sisi saat petinggi perusahaan ingin berkunjung ke lapangan akan lebih memilih Duster 4X4 daripada double cabin karena kenyamanannya,” katanya, Selasa (7/4).
Ario mengakui jika pasar Duster 4X4 sekitar 70% adalah pihak perusahaan dan sisanya konsumen yang sifatnya personal. Hal ini terlihat dari angka pemesanan Duster 4X4 belum lama ini karena kendaraan tersebut telah diperkenalkan sejak IIMS 2014.
Melihat potensi pasar Duster 4X4 yang menjanjikan, model tersebut mulai tahun ini dirakit (CKD) di Indonesia. Padahal pendahulunya yakni Duster 4X2 masih diimpor secara utuh (CBU) dari India.
“Nanti yang 4X2 menyusul. Karena pertimbangan CKD itu dilihat dari volume penjualan,” ujarnya.
Presiden Direktur PT Indomobil Sukses Internasional Jusak Kertowidjojo mengamini hal tersebut. Dia mengungkapkan proses perakitan Duster 4X4 dilakukan di fasilitas National Assembling Indomobil di Pulo Gadung.
Kapasitas perakitan kendaraan di pabrik tersebut mencapai 22.000 unit per tahun. Akan tetapi dia mengatakan belum dapat mengungkapkan berapa unit Duster yang akan dirakit di fasilitas tersebut per tahun.
“Belum tahu karena Duster 4X4 baru diperkenalkan,” tuturnya dalam kesempatan yang sama.
Spesifikasi
Duster 4X4 dilengkapi dengan mesin 1.5 dCi Turbo diesel yang diklaim efisien karena hanya menghabiskan 1 liter bahan bakar untuk jarak tempuh 16-17 km. Tenaga maksimum yang dihasilkan mencapai 110 Ps pada 4.000 rpm.
Sedangkan torsi maksimum mencapai 245 Nm pada 1.750 rpm. Mobil ini memiliki ground clearance setinggi 210 mm. Sedangkan kemampuan melewati genangan air mencapai 400 mm.
Duster 4X4 dibanderol Rp333,5 juta hingga Rp339 juta. Sebagai pembanding, Duster 4X2 dihargai Rp269 juta. Ario menambahkan, harga tersebut merupakan on the road Jakarta. Model Duster 4X4 menjadi lebih mahal karena kendaraan berpenggerak empat roda dikenai PPnBM tiga kali lipat.
.jpg?w=300&h=221)
