Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Target Penjualan Odyssey Menurun

PT Honda Prospect Motor meluncurkan All New Odyssey yang ditargetkan terjual 400 unit tahun ini, atau menurun sekitar 37,7% dari penjualan tahun lalu yang sebanyak 642 unit
Honda Odyssey Matic/Base4car.com
Honda Odyssey Matic/Base4car.com

Bisnis.com, JAKARTA—PT Honda Prospect Motor meluncurkan All New Odyssey yang ditargetkan terjual 400 unit tahun ini, atau menurun sekitar 37,7% dari penjualan tahun lalu yang sebanyak 642 unit.

Merujuk data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), jumlah penjualan Odyssey setidaknya sejak 2010 mengalami pasang surut. Pada 2010 jumlahnya mencapai 443 unit.

Jumlah tersebut membuat PT Honda Prospect Motor (HPM) hanya menguasai pangsa pasar segmen multi purpose vehicle MPV mewah di bawah 10%, dengan total penjualan di segmen tersebut yang mencapai 4.967 unit.

Pada 2011 dari jumlah penjualan segmen MPV mewah 4.309 unit, Odyssey terjual 171 unit. Setahun berikutnya penjualan Odyssey melesat tajam dengan terjual 676 unit dari total pasar MPV mewah sebanyak 9.709 unit.

Pada 2013 penjualan Odyssey kembali merosot menjadi 159 unit. Sedangkan total pasar MPV mewah melejit tajam menjadi 11.898 unit. Tahun lalu total penjualan MPV mewah mencapai 6.754 unit dan capaian penjualan Odyssey kembali meningkat.

Pada periode Januari-Februari 2015 penjualan Odyssey hanya mencapai 37 unit. Jumlah tersebut menurun dari periode yang sama tahun lalu yang mencapai 232 unit karena pengurangan pasokan ke pasar sebelum meluncurkan produk baru.

Target penjualan Odyssey yang dipasang Honda tahun ini dinilai cukup realistis. Mengingat, menurut Corporate Communications Manager PT Honda Prospect Motor (HPM) Yosep Swasono Agus, pasar di segmen MPV mewah tahun ini akan kesulitan merangkak naik.

Situasi ekonomi yang melambat menjadi pemicu utamanya. Nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat yang cenderung tidak stabil membuat pasar segmen tersebut diperkirakan menurun. Apa lagi Odyssey maupun kebanyakan MPV mewah lain harus diimpor dalam bentuk utuh (CBU).

“Diperkirakan pasar MPV mewah tidak akan sebagus tahun lalu. Karena pasar saat ini dibandingkan dengan tahun lalu diperkirakan turun jadi kami tidak terlalu optimis penjualannya akan sama seperti tahun lalu,” katanya di sela-sela peluncuran Odyssey terbaru, Rabu (25/3/2015).

Meski demikian dia tidak mau mengomentari perkiraan penurunan pasar di segmen tersebut. Akan tetapi, menurutnya, penurunan target penjualan Odyssey tahun ini sekitar 37,7% bisa dijadikan acuan penurunan pasar secara total.

Dia menambahkan, pihaknya menargetkan jumlah penjualan yang cenderung konservatif karena pasar segmen MPV mewah sangat kecil. Kontribusi Odyssey pun tidak akan terlalu besar terhadap target total penjualan HPM yang mencapai 170.000 unit tahun ini.

“Karena pasarnya tidak besar. Otomatis saat total pasar diperkirakan stagnan di pasar premium untuk MPV akan turun tapi permintaannya tetap ada,” ujaarnya.

Fitur

MVP mewah dari Honda tersebut hadir dengan fitur GPS Navigation yang dapat digunakan dari layar sistem audio video. Sistem audio video All New Honda Odyssey pun diklaim dirancang untuk mengedepankan kecanggihan.

Dengan 7 inchi WVGA capacitive touch screen monitor yang terintegrasi CD, DVD Player, MP3, FM/AM, USB, HDMI, Bluetooth, ipad dan iphone serta smartphone connection. Selain untuk GPS sistem navigasi audio tersebut untuk mendukung kerja fitur  multi view camera assist, cross traffic monitor, dan smart parking assist system.

Terdapat pula fitur new roof monitor  yang tampil dengan desain baru. Tampil sebagai layar video di baris kedua yang terintegrasi dengan sistem audio video yang dilengkapi remote control. Dari eksterior dan interior All New Honda Odyssey diklaim HPM ditampilkan lebih premium.

Mobil tersebut dibanderol Rp707 juta bagi tipe 2.4 L Prestige on the road Jakarta, dengan asumsi BBN 2015 mobil pertama.

“Penambahan fitur tersebut disesuaikan dengan permintaan dan kebutuhan pasar, seperti penambahan navigasi. Untuk harga lama Rp702 juta naik jadi Rp707 juta,” ucapnya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper