Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Strategi Ferrari Indonesia Genjot Penjualan Tahun Ini

Ferrari Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan di kisaran 15%-20% tahun ini, melalui strategi menggenjot penjualan dengan peluncuran produk baru pada Juli mendatang serta membuka pre owned center bertajuk Ferrari Approved baru-baru ini
Logo Ferrari/Jibi
Logo Ferrari/Jibi

Bisnis.com, JAKARTA—Ferrari Indonesia menargetkan pertumbuhan penjualan di kisaran 15%-20% tahun ini.

Ferrari menempuh strategi menggenjot penjualan dengan peluncuran produk baru pada Juli dan membuka pre owned center bertajuk Ferrari Approved baru-baru ini.

CEO Ferrari Indonesia Arie Christopher mengungkapkan, penjualan Ferrari Indonesia pada 2014 mangalami stagnasi atau hanya sekitar 50-60 unit.

Namun, dia tidak menyebut angka pasti penjualan Ferrari Indonesia pada 2013.

Varian baru yang dimaksd adalah Ferrari 488 GTB sebagai penerus dari Ferrari 458. Angka 488 pada moniker mobil menunjukkan kesatuan perpindahan mesin. Sedangkan GTB merupakan singkatan dari Gran Turismo Berlinetta untuk mengacu pada akar sejarah Ferrari.

Ferrari 488 GTB memiliki power output  670 cv dengan respon terhadap perintah hanya 0,8 dan 0,6 detik. Kekuatan mobil ini dihantarkan oleh mesin turbo 3.902 cm3 yang dipasangkan dengan dual-clutch gearbox F1 bergigi tujuh dengan torsi maksimum 750 Nm.

Sedangkan Ferrari Approved Jakarta adalah sebuah pusat kendaraan Ferrari pre owned. Di sana terdapat berbagai macam tipe dari model 360 Modena hingga 458 Italia. Arie mengklaim mobil yang disediakan di sini berbeda dari mobil bekas lainnya, karena telah melalui berbagai pemeriksaan, pembaruan, serta disertifikasi oleh produsennya langsung.

Selain itu mencakup pula perpanjangan garansi, dan pembiayaan khusus. Showroom tersebut dapat menampung 6 display unit kendaraan. 

“Hadirnya Ferrari Jakarta Pre-Owned Center akan mengakomodasi kebutuhan pelanggan yang menginginkan Ferrari Pre Owned berkualitas. Kami yakin showroom pre owned ini akan memperkuat bisnis kami di Jakarta,” katanya Senin (23/3).

Menurutnya, penjualan akan kembali ditingkatkan setelah tahun lalu pasar stagnan akibat pajak kendaraan mewah sebesar 125% bagi mobil bermesin 3.000 cc lebih. Selain itu, tahun lalu, pasar kendaraan mewah memang menghadapi tantangan pelambatan ekonomi dan kondisi politik yang tidak stabil.

Hal tersebut cenderung membuat pasar wait and see sebelum memutuskan pembelian. Target di kisaran 15%-20% itu menurutnya berkaca dari capaian Ferrari pada 2013 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.  

“Rata-rata pertumbuhan di Indonesia itu sekitar 15-20%, meski pajak 125% memang berpengaruh dan nilai tukar rupiah tidak stabil tapi optimistis melihat pasar potensial yang sangat besar,” ujarnya.

Dia mengakui jika fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat sedikit banyak mempengaruhi keputusan pasar dalam menentukan pembelian kendaraan. Maklum saja, Ferrari harus diimpor langsung dari Italia dan pembelian dilakukan dengan mata uang asing.

Dia berharap meski rupiah anjlok setidaknya nilai tukar stabil atau tidak mudah berubah. Dengan nilai tukar yang stabil menurutnya pelaku usaha dan konsumen cenderung mudah dalam melakukan perencanaan bisnis.

“Konsumen wait and see karena nilai tukar yang tidak stabil itu sudah pasti. Yang diharapkan adalah stabilitas, kalau memang stabilnya di satu level dan bertahan kita bisa membuat rencana,” tuturnya.

Arie mengungkapkan, penjualan terbanyak Ferrari di Indonesia masih didominasi varian 458 yang diwakili 458 Italy, 458 Spider, dan 458 Specialle yang berkontribusi mencapai 70% dari total penjualan. Sisanya adalah produk V8 Front Engine, V12 Front Engine dan V12 Front Engine 2 plus 2.

Selain itu, untuk memperluas jaringan Ferrari Indonesia berencana membuka pusat servis baru di Surabaya dan showroom baru di Jakarta pada tahun ini. Menurut Arie, pasar Ferrari saat ini sekitar 70% ada di Jakarta, 20% di Surabaya dan sisanya tersebar.

Surabaya menjadi penting sebagai tempat perluasan jaringan selain karena pasar kedua terbesar, juga menjadi gerbang bagi Ferrari Indonesia untuk membuka pasar ke kawasan Indonesia Timur.

Dia menambahkan dengan capaian penjualan selama ini Indonesia menjadi pemimpin pasar Ferrari di kawasan Asia Tenggara.

“Bahkan sudah mengungguli Singapura, kita mendominasi 35% sales volume. Sisanya Singapura, Malaysia, Thailand, Filipina dan sejak tahun lalu Vietnam,” ucapnya.

Untuk mengikat konsumen loyal Ferrari Indonesia pun menawarkan program Tailor Made. Program tersebut merupakan proyek personalisasi kendaraan Ferrari. Tahun lalu peminatnya sekitar 4-5 pelanggan dan menurut Arie tahun ini sudah sekitar 7 pelanggan yag mendaftar.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper