Bisnis.com, JAKARTA— Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia memperkirakan ekspor tahun ini naik tajam menjadi 3%-4% dari total penjualan, padahal selama ini angkanya tidak pernah menembus 1%.
Merujuk data Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI), pada 2013 total penjualan sepeda motor mencapai 7,77 juta unit dengan ekspor sebanyak 27.135 unit atau setara 0,34%. Rinciannya, Honda 3.872 unit, Kawasaki 2.104 unit, Suzuki 6.872 unit, TVS 11.087 unit, dan Yamaha 3.200 unit.
Pada 2014 dari total pasar 7,9 juta unit jumlah ekspor hanya 41.746 unit atau setara 5,3%. Capaian ekspor tersebut disumbangkan oleh Honda 4.410 unit, Kawasaki 4.860 unit, Suzuki 117 unit, TVS 12.539 unit, dan Yamaha 19.820 unit.
Sedangkan pada periode Januari-Februari 2015 total ekspor telah mencapai 25.466 unit yang disumbangkan Honda 982 unit, Kawasaki 1.827 unit, Suzuki 2.678 unit, TVS 2.661 unit, dan Yamaha 17.318 unit. Jumlah ekspor tersebut setara 2,35% dari total penjualan sebanyak 1,08 juta unit.
Menurut Ketua Bidang Komersial AISI Sigit Kumala, peningkatan ekspor tehun ini terjadi karena tiga pabrikan yaitu Honda, Yamaha, dan Suzuki berkomitmen menggenjot ekspor. Dia mengatakan, tidak ada target spesifik dari pemerintah maupun asosiasi terkait ekspor tahun ini.
Dia melanjutkan, pemerintah hanya menghimbau pabrikan untuk menggenjot ekspor karena pasar dalam negeri sudah kuat. Himbauan tersebut ternyata mendapatkan tanggapan positif dari pihak prinsipal.
“Prediksi saya bisa 3%-4% dari total penjualan yang kami targetkan di kisaran 7,8 juta unit hingga 7,9 juta unit,” katanya kepada Bisnis, Kamis (19/3/2015).
Dia menambahkan sulit bagi industri untuk meningkatkan ekspor tahun ini hingga 10% dari total penjualan. Ekspor harus ditingkatkan secara bertahap sehingga dua tahun mendatang bisa mencapai kisaran 10%-15% dari total penjualan.
.jpg?w=300&h=221)
