Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Suzuki Genjot Penjualan Motor, Tambah Diler dan Produk Baru

Pabrikan sepeda motor asal Jepang, Suzuki, akan mengenjot penjualan tahun ini dengan penambahan jaringan mencapai 100 diler dan peluncuran beberapa produk baru
Pasar pada awal kuartal II/2015 masih akan melandai. /Bisnis.com
Pasar pada awal kuartal II/2015 masih akan melandai. /Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Pabrikan sepeda motor asal Jepang, Suzuki, akan mengenjot penjualan tahun ini dengan penambahan jaringan mencapai 100 diler dan peluncuran beberapa produk baru.

General Manager and Sales Roda Dua PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) Yohan Yahya mengatakan, saat ini pihaknya memiliki sekitar 963 jaringan di seluruh Indonesia. Penambahan 100 diler baru tahun ini sebagian besar akan difokuskan di Pulau Jawa.

“Sekitar 60%-70% diler baru yang akan kami resmikan berlokasi di Jawa. Sisanya tersebar di wilayah lainnya,” katanya kepada Bisnis.com, Selasa (17/3/2015).

Dia menyebut Suzuki pun akan mengeluarkan satu unit sepeda motor pada awal kuartal II/2014. Tetapi dia enggan mengatakan segmen sepeda motor baru itu. Dia pun mengklaim pihaknya akan meeluncurkan beberapa produk baru maupun pembaruan pada paruh kedua tahun ini.

Strategi tersebut ditempuh Suzuki untuk meraih target yang dipatok tahun ini sebanyak 350.000 unit. Target tersebut terbilang besar mengingat penjualan Suzuki pada tahun lalu hanya mencapai 275.184 unit.

Target itu pun dinilai akan berat di tengah pelambatan ekonomi yang terjadi tahun ini. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) mencatat, total pasar sepeda motor secara wholesales pada periode Januari-Februari 2015 hanya mencapai 1,084 juta unit.

Jumlah tersebut menurun sekitar 26,35% dari capaian pada periode yang sama tahun lalu yang sebanyak 1,472 juta unit. Sedangkan capaian penjualan Suzuki pada dua bulan pertama tahun ini hanya 25.077 unit.

Capaian itu menjadi yang terendah setidaknya sejak 2013. Pada periode yang sama 2013 jumlahnya mencapai 73.478 unit. Dua bulan pertama tahun lalu capaian penjualannya mencapai 56.016 unit.

Untuk mencapai target yang dipatok tahun ini penjualan per bulan Suzuki setidaknya mencapai 29.170 unit. Yohan mengatakan, angka penjualan dua bulan pertama tahun ini memang harus ditekan. Sebabnya, angka tersebut merupakan jumlah pasokan ke diler.

Jika tidak, stok akan menumpuk karena saat ekonomi melemah daya beli konsumen di tataran retailsales cenderung berkurang. Oleh karena itu dia mengungkapkan wholesales Suzuki pada kuartal pertama tahun ini cenderung akan berkurang dari raihan pada periode yang sama .tahun lalu.

Meski demikian dia tidak bersedia memprediksi penurunan yang akan terjadi pada kuartal I/2015. Sebagai gambaran penjualan kuartal pertama tahun lalu mencapai 83.295 unit.

“Kuartal pertama memang bisa turun tapi kami memang mau menekan stok di pasar. Pasar belum bergerak sedangkan stok harus dinormalisasi jadi tidak bisa menekan pasar dengan memasok lebih banyak kendaraan,” ujarnya.

Dia mengungkapkan saat ini stok Suzuki di atas normal, sekitar 1,2 bulan angka penjualan. Selain karena ekonomi melambat dia menyatakan penurunan penjualan di dua bulan pertama karena pada Februari hari kerja lebih pendek.

Yohan memprediksi pada Maret pasar belum ada pergerakan berarti, akan tetapi naik secara perlahan. Sehingga dia optimistis pada Maret penjualan akan lebih dari 15.000 unit.

Dia pun memperkirakan pasar pada awal kuartal II/2015 masih akan melandai karena di beberapa daerah seperti Kalimantan, Sulawesi dan Sumatera harga komoditas belum beranjak normal dan belum memasuki masa panen. []


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper