Bisnis.com, JAKARTA—Renault Indonesia berambisi tingkatkan pertumbuhan penjualan tahun ini hingga 100% dari capaian tahun lalu yang sebanyak 234 unit.
Sebagai catatan, merujuk data terbaru yang dirilis Gabungan Industri Kendaraan bermotor Indonesia (Gaikindo), penjulan pada 2014 tersebut naik pesat dari tahun sebelumnya yang sebanyak 37 unit.
Menurut Kepala Divisi Penjualan dan Pemasaran Renault Indonesia Ario Soerjo, hal tersebut karena Renault baru dipasarkan efektif di tiga bulan terakhir 2013. Jika berkaca pada tahun lalu, penjualan Renault bertumpu pada tiga produk penjualan.
Clio dan Megane di segmen hatchback masing-masing terjual 29 unit. Sedangkan Duster di segmen sport utility vehicle (SUV) terjual sebanyak 205 unit. Ketiganya diimpor secara utuh (CBU) dari Perancis. Sedangkan pada periode Januari-Februari 2015 telah terjual 7 unit, dengan kontribusi Duster 6 unit dan Megane 1 unit.
Meski demikian Ario mengatakan pihaknya tahun ini optimistis meraih target di tengah pelambatan ekonomi. Strateginya, Renault Indonesia akan gencar menambah diler. Saat ini pabrikan otomotif asal Perancis tersebut memiliki tujuh diler di Jakarta, Medan, Pekanbaru, Surabaya, Denpasar dan Makassar.
“Kami ingin tumbuh minimal sampai 100%. Sampai akhir tahun ini kami berencana akan nambah, target akhir tahun akan nambah jadi 15 jaringan di kota besar di Jawa dan Sumatera,” katanya kepada Bisnis, Minggu (15/3).
Jumlah tersebut menurutnya akan terus ditambah seiring dengan pertumbuhan volume permitaan dari pasar. Renault Indonesia pun akan melakukan peningkatan pelayanan purna jual. Bukan hanya dari segi pelayanan di bengkel, tapi juga program after sales yang dimulai pada Februari lalu di mana mobil yang dibeli termasuk tiga tahun free service jasa serta suku cadang.
Selain itu pihaknya pun berencana menyasar segmen multi purpose vehicle (MPV) yang akan diluncurkan pada Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) Agustus mendatang.
“Kami ingin kasih alternatif produk eropa dengan harga terjangkau seperti Duster yang kompetitif dengan pabrikan Jepang yang sekelas. Karena selama ini image mobil Eropa mahal,” ujarnya.
Untuk meningkatkan daya saing Renault Indonesia pun berencana melakukan perakitan di dalam negeri secara bertahap. Di tahap awal Duster akan dirakit di Indonesia mulai kuartal II/2015. Ario mengklaim hal ini dilakukan karena pasar Tanah Air dianggap potensial oleh prinsipal.
Di luar hal tersebut Ario mengakui memiliki tantangan sendiri dalam memperluas pasar. Produk Renault yang dipasarkan di Indonesia masih terbatas dengan transmisi manual dan belum menawarkan varian otomatis.