Sepeda Motor asal Jepang Berpeluang Curi Pasar Moge

Bisnis.com, JAKARTA- Agen Pemegang Merek sepeda motor asal Jepang yakin segmen motor gede atau moge dapat mencuri ceruk pasar segmen tersebut yang saat ini didominasi dengan produk Amerika dan Eropa.

General Manager Marketing PT Yamaha Motor Indonesia Mohammad Masykur mengatakan pasar sepeda motor berkapasitas lebih dari 600 cc itu cukup prospektif di Indonesia.

Bahkan, YMI saat memasuki akhir tahun lalu telah mendatangkan sekitar 200 unit moge dari Jepang untuk dipasarkan di Indonesia.

“Jumlah tersebut pun laris terjual hingga akhir tahun, kami tahun inipun akan mengimpornya kembali,” ujar Masykur kepada Bisnis, Minggu malam (15/2/2015). 

Untuk merebut segmen moge yang sejauh ini mayoritas diisi produsen kawakan asal Amerika maupun Eropa seperti Harley Davidson, Indiana, ataupun Triumph,

YMI mengandalkan empat moge, yaitu YZF-R1, YZF-R6, VMAX dan TMAX. Keempatnya mengisi moge jenis skutik dan motor sirkuit.

Dengan banderol mulai dari Rp220 juta hingga Rp500 juta, YMI yakin produk moge tersebut mampu menghasilkan kinerja positif tahun ini.

“Sayangnya kami tidak menambah impor, hal ini seiring dengan perkiraan adanya stagnasi pasar,” tambah Masykur.

Hal sama juga diungkapkan GM Marketing & Sales Roda Dua PT Suzuki Indomobil Sales Yohan Yahya.

Menurutnya, pasar moge merupakan segmen premium yang tahan dari goncangan ekonomi, sehingga dia optimis dapat meraih hasil positif dari pasar tersebut.

Sementara itu, PT Astra Honda Motor  (AHM) pun berencana ikut meramaikan pasar sepeda segmen moge pada tahun ini.

AHM menyatakan akan meluncurkan produk moge pada semester I/2015 ini.

Deputy Head of Corporate Communication PT Astra Honda Motor (AHM) Ahmad Muhibbudin mengatakan  pasar domestik sepeda motor mempunyai potensi besar seiring bertambahnya kelas menengah.

Selain itu, prospek itupun ikut membuka pangsa baru, yakni kelas moge.

Karena itu, AHM berencana masuk ke segmen yang sejauh ini mayoritas diramaikan produsen sepeda motor asal Amerika dan Eropa.

Menurut Muhibbudin, dengan terkereknya tingkat perekonomian masyarakat, minat terhadap motor bermesin besar pun kian bertambah.

“Kalau modelnya masih kami kaji, tapi rencananya semester I/2015 ini dipasarkan,” ujarnya.