Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan KIA 2014 Diprediksi Bakal Turun

PT KIA Mobil Indonesia memprediksi raihan penjualan tahun ini di tataran wholesales akan turun cukup sigifikan. Pasalnya, berkaca pada penjualan year to date periode Januari-Agustus penjualan turun hingga 20,8%
Penjualan PT KIA Mobil Indonesia teranam turun tahun ini./Bisnis
Penjualan PT KIA Mobil Indonesia teranam turun tahun ini./Bisnis

Bisni.com, JAKARTA—PT KIA Mobil Indonesia memprediksi raihan penjualan tahun ini di tataran wholesales akan turun cukup sigifikan. Pasalnya, berkaca pada penjualan year to date periode Januari-Agustus penjualan turun hingga 20,8%.

Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, periode Januari Agustus 2014 PT KIA Mobil Indonesia (KMI) menjual sekitar 6.665 unit kendaraan. Pada periode yang sama tahun lalu KMI berhasil melego 8.422 unit kendaraan.

Menurut Marcomm Manager PT KMI Ridjal Mulyadi, pada tahun ini penurunan penjualan diperkirakan tidak jauh berbeda dengan anjloknya pasar hingga bulan Agustus. Jika pada tahun lalu raihan penjualan pabrikan asal Korea Selatan tersebut mencapai 12.121 unit, pada tahun ini KMI menargetkan kisaran penjualan 10.000-12.000 unit saja.

Akan tetapi, menurut Ridjal, berkaca pada raihan selama delapan bulan pada 2014 capaian target diprediksi di kisaran 10.000 unit. “Tahun ini rasanya akan lebih kecil raihan penjualan kami. Year to date saja kita pasar kami turun lebih dari 20%. Penjualan tahun ini di kisaran 10.000-an,” katanya, Selasa (23/9/2014).

Ridjal mengatakan, pada 2014 pihaknya sulit mengejar target maksimal yang telah dicanangkan. Pasalnya, hingga akhir tahun nanti KIA tidak berencana mengeluarkan produk baru. Ridjal berasumsi, naiknya penjualan kompetitor didukung oleh banyaknya produk baru yang dikeluarkan.

Sebagai catatan, pada tahun ini KIA hanya meluncurkan dua produk baru. All New Sportage di segmen SUV yang diluncurkan pada 23 April, dan KIA Morning di segmen city car pada 20 Mei.

Selain itu Ridjal pun menilai pasar otomotif nasional turun karena tren stabilitas politik dan ekonomi tahun ini yang cenderung “kurang bersahabat” bagi pelaku usaha di sektor otomotif. Oleh karena itu, untuk menggenjot penjualan di sisa 2014 pihaknya hanya akan memaksimalkan produk yang ada.

“Strategi kami maksimalkan produk yang ada. Agak berat kejar target karena tidak ada produk baru lagi. Sedangkan kompetitor banyak produk baru. Apa lagi market terpengaruh kondisi ekonomi politik,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper