Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Risiko Kebocoran Bahan Bakar, Ford Tarik 191.770 Sedan Focus

Ford Motor Co melakukan penarikan (recall) terbesar dalam empat tahun terakhir di Tiongkok (China) setelah regulator kualitas negara itu menemukan risiko kebocoran bahan bakar pada sedan Ford Focus.

Bisnis.com, JAKARTA - Ford Motor Co melakukan penarikan (recall) terbesar dalam empat tahun terakhir di Tiongkok (China) setelah regulator kualitas negara itu menemukan risiko kebocoran bahan bakar pada sedan Ford Focus.

Changan Ford, perusahaan joint venture di Tiongkok, akan menarik dari peredaran 191.770 sedan Focus yang diproduksi pada 2009, kata AQSIQ (Tiongkok's General Administration of Quality Supervision, Inspection and Quarantine) dalam satu pernyataan.

Ford akan mengganti bagian-bagian yang diperlukan untuk menghilangkan bahaya keamanan.

Produsen itu mengeluarkan recall setelah regulator Tiongkok memeriksa keluhan-keluhan (komplain) pelanggan dan menyimpulkan bahwa selang-selang bahan bakar bisa retak dan menyebabkan kebocoran bahan bakar, dalam kasus-kasus ekstrem menyebabkan kebakaran.

AQSIQ dalam pernyataannya, mungkin meminta produsen memperluas penarikan jika menemukan lebih banyak kendaraan yang mengalami masalah serupa.

Changan Ford meluncurkan sebuah program kepuasan pelanggan bersama dealer-dealernya di Tiongkok meliputi 161.170 unit Focus pada Januari 2012 untuk masalah yang sama, kata juru bicara Ford Tiongkok Claire Li.

Pada Mei 2010, Ford menarik 236.643 mobil Focus untuk perbaikan masalah-masalah pengapian.

Produsen itu juga menarik 25.802 SUV Edge impor di Tiongkok pada Juli, setelah menarik kembali 80.857 SUV Kuga yang diproduksi di Tiongkok Desember lalu.

Focus merupakan model berpenjualan terbaik di negara-negara Asia, memimpin kategori sedan dalam tujuh bulan pertama tahun itu.

Penjualan secara wholesales Ford pada Agustus di Tiongkok naik 9%, sementara penjualan dalam delapan bulan pertama tahun ini naik 30% menjadi 717.537 unit.(ant/yus)


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : News Editor
Editor : Yusran Yunus
Sumber : Newswire
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper