JAKARTA—Davy J. Tuilan, Head of Sales Marketing and DND Director PT Suzuki Indomobil Sales mengatakan,pemerintah baru yang terpilih harus terus mendukung industri otomotif di segmen low cost green car (LCGC).
Pasalnya, ke depan pasar otomotif di segmen LCGC akan meluas. Selain akan bertumbuh di pasar dalam negeri, LCGC pun menurut dia, akan bersinar di tataran kendaraan komoditas ekspor.
“LCGC Suzuki saja rencananya ekspor 1.000 unit per bulan. Artinya ini memperbaiki neraca ekspor kita. Kalau pemerintah kita bijak melihat ini, LCGC harus disikapi sebagai suatu proyek yang mendukung perekonomian Indonesia dari sektor otomotif . Ekspor pasti meningkat ke depannya,” ujarnya kepada wartawan belum lama ini.
Sebagai gambaran, saat ini Suzuki mengekspor LCGC ke Pakistan. Dalam rencana jangka panjang, jumlah Wagon R yang akan diekspor mencapai 20.000 unit per tahun. Namun, hal tersebut akan dilakukan secara bertahap.
Pakistan sebagai tujuan ekspor pertama Suzuki mensyaratkan LCGC dikirim dalam keadaan terurai, atau full completely knock down (CKD). LCGC yang diekspor ke Pakistan tersebut dipastikan memiliki spesifikasi yang sama dengan yang dipasarkan di Tanah Air.
Saat ini SIS memiliki empat varian LCGC yaitu, Kariwun Wagon R tipe GA, GL, GX, dan Dilago sebagai varian termewah.
Tuilan menambahkan, saat ini permintaan Wagon R diklaim cukup tinggi sejak diluncurkan Juni lalu. Menurut dia, permintaan yang cukup tinggi di segmen LCGC akan menggenjot penjualan SIS di semester II/2014.
“Wagon R Dilago saat ini cukup tinggi. Sehingga size Suzuki pada semester II/2014 akan meningkat dari semester sebelumnya. Semester I/2014 raihan penjualan kami 47,5% dari target satu tahun. Semester II/2014 53% akan tercapai,” ujarnya.