Bisnis.com, JAKARTA—Menteri Perindustrian M.S. Hidayat menegaskan program mobil nasional (mobnas) tidak mau mengalami kegagalan untuk kesekian kali dan berakhir tragis. Dia menyarankan agar pabrikan mobil nasional bersinergi dengan produsen KBH2.
“Industri ini teknologi tinggi, labour intensive, padat modal, dan rentetannya panjang mencapai purnajual. Saya tidak mau mobnas gagal,” ujar Hidayat, Selasa (2/7/2014).
Sekjen Kemenperin Ansari Bukhari menjelaskan sinergi antara mobnas dan produk kendaraan bermotor roda empat hemat bahan bakar dan harga terjangkau (KBH2) dapat berupa kerja sama pasokan komponen. Pasalnya program mobil hemat bensin itu membawa investasi US$6,5 miliar terdiri dari industri perakitan US$3,5 miliar dan di sektor komponen US$3 miliar.
“Atau bisa juga sinergi itu berupa pengembangan model bersama contohnya untuk kendaraan offroad Fin Komodo,” tuturnya.
Merek otomotif lokal yang bernaung di bawah bendera Asianusa ialah Fin Komodo, Tawon, GEA, Wakaba, Boneo, Kancil, dan mesin ITM. Dibandingkan dengan kendaraan besutan pabrikan global yang dewasa nan mapan, mobnas nampak seperti bayi yang merangkak saja belum mahir.