Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

MOBIL NASIONAL: Kelanjutannya Tergantung Presiden Baru

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai program mobil nasional kurang dapat dukungan stakeholder lain, sehingga mandeg di tengah jalan. Perkembangan proyek ini ke depan tergantung keberpihakan presiden pemenang pemilu 2014.

Bisnis.com, JAKARTA - Kementerian Perindustrian (Kemenperin) menilai program mobil nasional kurang dapat dukungan stakeholder lain, sehingga mandeg di tengah jalan. Perkembangan proyek ini ke depan tergantung keberpihakan presiden pemenang pemilu 2014.

Menteri Perindustrian M.S. Hidayat mengatakan pihaknya pernah membuat produk uji coba bekerjasama dengan PT INKA (Persero) tetapi mandeg lantaran tak ekonomis. Kendaraan made in Indonesia yang dibuat lebih berupa angkutan perdesaan.

“Mobnas ini program politik. Siapa yang memenangi pemilu bisa mencanangkan ini supaya program ini lebih populer,” tuturnya akhir pekan ini.

Angkutan perdesaan merujuk kepada Perpres No. 15/2010 pada Klaster IV Program Pro Rakyat. Program ini dicanangkan sejak sekitar 3 tahun lalu melalui pembuatan platform pikap yang bisa dikonversi menjadi passenger car kurang dari 1.000 cc.

Pembuatan prototipe digarap Kemenperin bekerjasama dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT). Proses diskusi, survei kebutuhan komponen, dan spesifikasi angkutan perdesaan murah tersebut berlangsung sejak 2011.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Yusran Yunus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Terpopuler

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper

Terpopuler