Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

TIPS OTOMOTIF: Puasa Premium Yuk

Istilah puasa juga berlaku untuk kendaraan bermotor, baik itu mobil maupun sepeda motor. Puasa yang dimaksud adalah menahan diri Anda dari kebiasaan maupun keinginan membeli bensin bersubsidi.

Bisnis.com, JAKARTA--Puasa identik dengan ritual keagamaan. Tujuan dasar aktivitas ini relatif serupa, yakni menahan diri dari hal-hal kurang bermanfaat sehingga diri tak dimanjakan hawa nafsu.

 

Istilah puasa juga berlaku untuk kendaraan bermotor, baik itu mobil maupun sepeda motor. Puasa yang dimaksud adalah menahan diri Anda dari kebiasaan maupun keinginan membeli bensin bersubsidi.

 

Perlu Anda tahu pasokan bahan bakar minyak (BBM) bersubsidi dari luar negeri mencapai separuh total kebutuhan domestik. Impor crude oil maupun BBM murni ini meningkat 10% setiap tahun. 

 

Deputi Bidang Pengendalian Pencemaran Lingkungan KLH Karliansyah mengatakan subsidi bahan bakar minyak merupakan masalah serius bagi ketahanan energi negara kita. Subsidi yang digelontorkan untuk BBM sedikitnya Rp200 triliun sepanjang Tahun Kuda 2014.

 

Penggagas gerakan puasa minum bensin subsidi adalah Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). Tak ada yang bisa menjamin keberhasilan program ini. Pasalnya, stiker larangan beli premium untuk kendaraan dinas pemerintah saja yang dicetus ESDM pun tak jelas hasilnya.

 

Namun kalau puasa menenggak premium berhasil setidaknya pemerintah bisa menghemat anggaran subsidi senilai Rp48 triliun. Gerakan ini bisa dibilang gampang tapi susah.

 

Mudah karena yang perlu dilakukan sekadar menahan diri untuk tidak mengisikan premium ke tangki bensin. Sukar lantaran pertimbangan harga tak jarang mendorong seseorang akhirnya memutuskan beli BBM rendah sulfur.

 

Bensin subsidi adalah bahan bakar dengan kadar sulfur yang relatif tinggi. Kementerian Lingkungan Hidup (KLH) mencatat kandungan sulfur dalam solar subsidi mencapai 3.500 ppm. Sedangkan Pertamina Dex (solar nonsubsidi) hanya 200 ppm.

 

"Dibandingkan dengan Singapura, solar di sana sulfurnya cuma 10 ppm, China 50 ppm, Thailand 50 ppm, Jepang dan Korea 10 ppm. BBM nonsubsidi merupakan BBM yang relatif lebih bersih," ujar Karliansyah dalam paparan resmi KLH yang diterima Bisnis, belum lama ini.


Namun demikian, puasa BBM subsidi saja tidak cukup. Hal ini takkan berdampak besar tanpa dibarengi cara mengemudi yang berwawasan lingkungan (eco driving). Perilaku eco driving berpotensi menghemat konsumsi bahan bakar mencapai 10-15%.

 

Bayangkan kalau seluruh pengguna kendaraan pribadi di Tanah Air menerapkan itu. Indonesia bisa mengirit pemakaian BBM sekitar 140.000 - 200.000 barel per hari. Angka ini lebih besar dari angka pertumbuhan kebutuhan bahan bakar setiap tahun.

 

Pentingnya puasa minum BBM subsidi tak sekedar dilihat dari penghematan konsumsi tahunan, tapi juga efek terhadap lingkungan. Pasalnya, bahan bakar nonsubsidi menghasilkan emisi gas buang lebih bersih.

 

Kandungan sulfur dalam premium dan solar subsidi berpotensi meningkatkan parameter pencemar udara a.l. SOx (sulfur dioksida), NOx (nitrogen dioksida), dan PM10 (partikulat). "Ini bisa mengikis kualitas kesehatan masyarakat dengan kehadiran penyakit pneumonia, stroke, jantung, hingga kanker paru," kata Karliansyah.

 

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memaparkan ada 7 juta orang meninggal gegara polusi setiap tahun. Jumlah itu setara seperdelapan total kematian seluruh dunia. Indonesia berkontribusi 60.000 jiwa.

 

Serapan bensin bersubsidi baik premium maupun solar mencapai 97% dari total pemakaian nasional. Artinya pengguna bahan bakar nonsubsidi cuma sekitar 3,5%.

 

Dengan demikian, siapkah kendaraan Anda puasa mulai sekarang?


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper