SURABAYA - Honda Prospect Motor (HPM), agen tunggal pemegang merek (ATPM) mobil Honda di Indonesia, melakukan upgrade pada pabrik pertama di Karawang, Jawa Barat, untuk mengantisipasi tingginya permintaan low MPV Honda Mobilio.
Jonfis Fandy, Marketing and After-Sales Service Director HPM, mengatakan selama ini pabrik pertama hanya memproduksi Honda Jazz, CRV, dan Freed serta Brio. Sementara itu, pabrik kedua khusus untuk memproduksi Mobilio.
“Kami perlu melakukan investasi untuk upgrade pabrik pertama ini supaya juga bisa memproduksi Mobilio jika nanti permintaannya tinggi. Namun kami belum bisa menyebutkan nilai investasi untuk upgrade pabrik pertama itu," katanya di sela-sela peluncuran Honda Mobilio RS di Surabaya, Senin malam (23/6/2014).
Pabrik pertama saat ini mempunyai kapasitas produksi 80.000 unit/tahun dengan total luas area 512.500 m2, dan luas bangunan sebesar 80.324 m2. Pabrik kedua memiliki kapasitas produksi 120.000 unit/tahun dengan total luas bangunan 145.760 m2.
Jonfis memaparkan sepanjang 2014, penjualan Honda Mobilio mencapai 35.550 unit di seluruh Indonesia, dan langsung menempati posisi kedua di segmen low MPV dengan pangsa pasar sebesar 22% secara nasional.
Kontribusi terbesar dari penjualan Honda yakni Mobilio sebesar 50%, disusul Brio 17%, dan sisanya Jazz, CRV dan Freed. Kondisi tersebut juga serupa dengan penjualan Honda di Jawa Timur, Mobilio memiliki kontribusi terbesar yakni 55%, dan disusul Brio, Jazz, CRV dan Freed.
Diler utama mobil Honda di Jawa Timur, Bali dan Nusa Tenggara Honda Surabaya Center (HSC) menargetkan penjualan 3.000 unit untuk varian tertinggi di low MPV Honda Mobilio RS pada tahun ini.
General Manager HSC Wendy Miharja mengatakan sebagai mobil low MPV, Mobilio mendapat respon sangat baik oleh masyarakat di Surabaya.
"Sejak hadir di sini, sudah 200 unit inden Mobilio RS. Kami perkirakan dalam waktu dua bulan ke depan sudah bisa didistribusikan," katanya di sela-sela peluncuran Mobilio RS, di Surabaya, Senin malam (23/6/2014).
Dia mengatakan Mobilio saat ini masih memiliki 14% pangsa pasar di Jatim, Bali dan Nusra. Dalam tiga bulan ke depan diperkirakan sudah mencapai target 22% pangsa pasar di kelasnya.
