Bisnis.com, JAKARTA - Direktur Pemasaran PT Toyota Astra Motor (TAM) Rahmat Samulo meyakini kendaraan hybrid dari Toyota di Indonesia, bisa saja kelak tidak terbatas hanya segmen sedan.
Saat ini, kendaraan hybrid dari TAM masih terbatas pada segmen sedan jenis Camry saja, tetapi Rahmat mengatakan Toyota secara berkelanjutan terus melakukan riset dalam hal ini.
Namun, secara resmi, Toyota belum berencana memperluas dan menerapkan teknologi hybrid yang rendah emisi ke kendaraan di segmen lain, yang memiliki pasar besar di Tanah Air.
"Seharusnya teknologi hybrid bisa diterapkan di segmen lain. Kita terus pelajari, tapi terus terang belum ada sejauh ini rencana ke sana," katanya, Sabtu (21/6/2014).
Menurut dia, penjualan kendaraan hybrid dari TAM di dalam Negeri bersifat fluktuatif. Jumlah Camry terjual rata-rata 30-50 unit per bulan, yang diimpor langsung dari Thailand.
"Bukan kita tidak mau memproduksi, karena saat ini volume penjualan belum terlalu banyak. Kita pun menunggu kebijakan pemerintah terkait kendaraan hybrid," ujarnya.
Rahmat menyatakan secara teknologi pabrik Toyota di dalam Negeri akan siap, dan akan memproduksi di dalam negeri jika demand akan kendaraan tersebut kuat di tingkat Nasional.
Menurutnya, di brand Toyota sendiri peminat hybrid tidaklah kecil, tetapi sedikitnya permintaan hybrid dikarenakan pasar sedan Tanah Air masih menjadi minoritas.
"Target penjualan Camry ada peningkatan tapi kecil. Jadi permintaan hybrid sedikit karena segmen Camry itu sendiri yang volumenya masih sedikit," tuturnya.