Bisnis.com, JAKARTA -- PT Honda Prospect Motor (HPM) bertekad genjot penjualan di bulan Juni.
Di bulan terakhir kuartal II/2014 ini, Marketing and Aftersales Service Director PT HPM Jonfis Fandy menargetkan kenaikan penjualan seluruh produk kendaraan HPM hingga 10% dari bulan lalu.
Sebagai gambaran, pada Mei 2014 HPM berhasil menjual sebanyak 16.356 unit kendaraan. Jumlah tersebut merupakan angka terbesar yang dibukukan HPM di 2014.
Dari target persentase kenaikan tersebut, Mobilio dengan varian barunya diharapkan menjadi kontributor terbesar bagi HPM.
Hal ini cukup beralasan, penjualan LMPV di Indonesia dinilai Fandy tidak terlalu turun jika dibandingkan segmen yang lain.
Bahkan menurut dia, Mobilio dengan segala jenis variannya kini menjadi back bone penjualan Honda di Nusantara. Saat ini, 85% komponen Mobilio di semua varian sudah diproduksi di dalam negeri.
“Sekarang memang jadi back bone-nya HPM. Untuk itu kita mendevelop produk ini di Indonesia. Investasi pabrik baru, kita undang pemasok yang banyak untuk menanamkan modal di Indonesia. Dan kenapa kita harus tingkatkan kandungan lokal 85% agar sesuai kebutuhan dan harga orang Indonesia,” tuturnya.
Mobilio RS diprediksi akan berkontribusi 40% terhadap penjualan seluruh varian LMPV Honda.
Meski demikian, Fandy membantah produk baru itu akan merusak pasar Mobilio secara keseluruhan.
Mobilio RS dihadirkan untuk konsumen up grader.
Artinya, konsumen LMPV yang sudah bosan dengan kendaraan sejuta umat diberikan pilihan di segmen yang sama dengan kelas lebih tinggi, namun harga tetap terjangkau.
Saat ini produk baru Honda tersebut dibanderol dengan harga on the road Jakarta Rp203.500.000 untuk RS M/T dan RP214.000.000 untuk RS CVT.
“Pemilik LMPV sangat besar, ketika ingin upgrade ke MPV, dengan Mobilio RS bisa masuk ke sana. Kami meredefinisi ulang MPV dengan Mobilio RS ini, kemewahan, sporty dan kecanggihan teknologi di atas MPV saat ini. Tapi harganya beda 50-60 juta dibanding MPV,” tuturnya.
