Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PASAR MOTOR: Masih Belum Jenuh?

Pada bulan-bulan mendatang ruas jalan di berbagai wilayah semakin dipadati motor. Pasalnya, asosiasi produsen motor menargetkan penjualan sampai penghujung tahun menyentuh 8 juta unit. Sekalipun tercapai, pasar kuda besi domestika diyakini tetap jauh dari kata jenuh.
Jalan sesak dengan pengguna sepeda motor, tapi  pasar dianggap belum jenuh/JIBI
Jalan sesak dengan pengguna sepeda motor, tapi pasar dianggap belum jenuh/JIBI

Bisnis.com, JAKARTA - Pada bulan-bulan mendatang ruas jalan di berbagai wilayah semakin dipadati motor. Pasalnya, asosiasi produsen motor menargetkan penjualan sampai penghujung tahun menyentuh 8 juta unit. Sekalipun tercapai, pasar  domestika diyakini tetap jauh dari kata jenuh.

Ketua Bidang Niaga Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) Sigit Kumala berpendapat penjualan kuartal kedua berpeluang tumbuh 10% - 15% terhadap triwulan pertama 2014. Dengan kata lain, selama April - Juni sales bisa menyentuh kisaran 2,3 juta unit.

"Pasar sepeda motor kita belum jenuh, akan jenuh mungkin di kisaran penjualan 10 juta unit per tahun," ucapnya kepada Bisnis, Kamis (29/5/014).

Jumlah ini bisa tercapai dalam waktu 2 - 3 tahun mendatang asalkan tak ada kebijakan pemerintah yang bertujuan menekan daya beli masyarakat terhadap kendaraan bermotor roda 2.

Kementerian Perindustrian (Kemenperin) sependapat dengan kalangan asosiasi,  pasar motor belum jenuh. Sekitar lima 5 tahun lalu market diramalkan penat pada kisaran tujuh juta unit per tahun. Kenyataanya, penjualan tahun lalu  menyentuh 7,7 juta unit.

"Sempat di koreksi, mungkin ketika sembilan juta unit akan jenuh. Sekarang, mungkin kalau 12 juta unit per tahun baru jenuh," ucap Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi Kementerian Perindustrian Budi Darmadi.

Sementara itu, Ketua AISI Gunadi Sindhuwinata menyatakan padatnya sebaran sepeda motor di Pulau Jawa tak perlu dikhawatirkan. Sebab, kelak dengan sendirinya populasi kendaraan ini akan bergeser ke wilayah lain.

“Jadi, jangan khawatir kalau suatu saat kita tidak bisa bergerak karena macet. Di DKI dan Jabar jumlah pembelian motor paling untuk repalacement [motor sebelumnya],” kata dia.

Untuk skala Asia Tenggara, Indonesia jelas sebagai pasar kuda besi terbesar dilihat dari kuantitas penjualan domestik. Tapi, Negeri Garuda bukan pencetak pertumbuhan sales paling agresif. Predikat ini ada jadi milik Filipina sebesar 22,2% menjadi 202.457 unit selama kuartal I/2014 secara year-on-year.

RI cuma bertumbuh 1% menjadi 1,99 juta unit untuk periode yang sama. Malaysia dan Thailand justru merosot 17% dan 21,4%. AISI menyatakan pasar otomotif Indonesia yang demikian besar membuat rentang pertumbuhannya terbatas.

Kendati penjualan domestik positif dan Filipina bertumbuh tapi market Asean tetap saja anjlok. Sepeda motor yang terjual pada Januari - Maret di Asia Tenggara susut 2,9% menjadi 2,73 juta unit dari 2,81 juta unit di periode yang sama tahun lalu.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper