Bisnis.com, JAKARTA - Asosiasi Industri Automotive Nusantara (Asianusa) menyayangkan tidak adanya keberpihakan pemerintah terhadap perkembangan industri otomotif nasional yang murni karya putra bangsa.
Ketua Umum Asianusa Ibnu Susilo mengatakan selama ini pemerintah kurang memberikan perhatian yang lebih terhadap industri mobil kecil (micro car) dan mesin penggerak yang teknologinya tengah dikembangkan.
Asianusa menaungi produsen mobil kecil (micro car) dan mobil penggerak yang pemilik perusahaannya, pemilik patennya, perakitan dan perancangannya dipegang oleh orang Indonesia.
Produk-produk Asianusa saat ini meliputi mobil dengan kapasitas mesin rendah di bawah 1.000 cc. Tergabung di dalamnya produsen AG-Tawon, Wakaba, Fin Komodi, Merapi, Gea, Borneo, Kancil, dan ITM.
“Yang sudah dipasarkan saat ini adalah Tawon dan Fin Komodo. Yang lain masih dalam proses research and development,” ujarnya kepada Bisnis, Selasa (27/5/2014).
Mobil Tawon sendiri dirakit oleh PT Gasindo dengan menggunakan mesin dari Cina dan dirakit di Rangkas Bitung, Banten. Mobil ini sempat mengikuti tender peremajaan bajaj di DKI Jakarta.
Produk otomotif dari Fin Komodo berupa mobil penjelajah yang penggunaannya dipakai di sektor perkebunan, kehutanan, pertambangan, pariwisata, dan juga digunakan oleh polisi, militer, dan SAR.
“Jika ingin memberikan dukungan, belilah produk-produk dari Asianusa. Itu bentuk dukungan yang kami harapkan,” katanya.