Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Penjualan Pikap Selama April di Tanah Air Turun 1,43%

Kinerja penjualan kendaraan niaga jenis pikap secara whole sales atau dari pabrik ke diler turun tipis sekitar 1,43% menjadi 17.530 unit pada April 2014, di bawah pencapaian penjualan selama bulan sebelumnya sebanyak 17.782 unit.
Pikap Tata/Bisnis.com
Pikap Tata/Bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA - Kinerja penjualan kendaraan niaga jenis pikap secara whole sales atau dari pabrik ke diler turun tipis sekitar 1,43% menjadi 17.530 unit pada April 2014, di bawah pencapaian penjualan selama bulan sebelumnya sebanyak 17.782 unit.

Data terbaru Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) yang diterima Bisnis, Jumat (16/5/2014) menjelaskan penjualan pada bulan lalu 17.530 unit tersebut merupakan 24,66% dari total penjualan kendaraan niaga jenis pikap itu selama 4 bulan pertama 2014 mencapai 71.081 unit.

Angka penjualan pikap periode Januari-April 2014 sebanyak 71.081 unit antara lain berasal dari capaian penjualan Suzuki Carry dan APV 24.099 uni, Mitsubisi T120, L200 dan L300 sebanyak 23.209 unit, Daihatsu Gran Max 17.780 unit, Toyota Hilux 3.668 unit, Isuzu Panter dan D-Max 1.411 unit.    

Davy J. Tuilan, Sales, Marketing and Dealer Network Development  Director PT Suzuki Indomobil Sales membukukan penjualan pikap Suzuki Carry selama 4 bulan pertama 2014 sebanyak 12.995 unit atau meningkat 21% sebanyak 2.232 unit dari pencapaian penjualan periode yang sama tahun lalu.

Kendaraan niaga Carry Pikap tersebut, lanjutnya, menjadi salah satu andalan penjualan Suzuki dengan total penjualan ritelsales sebanyak 49.963 unit dan berkontribusi 30,5% terhadap total penjualan Suzuki selama 2013.

“Carry Pikap merupakan kendaraan niaga andalan Suzuki yang hadir di Indonesia sejak 1976,” katanya.

Menurutnya, sejak kehadirannya pada 1976, Suzuki Carry menjadi mitra penting bagi para wirausahawan di Indonesia sebagai alat transportasi handal yang menunjang kegiatan usaha mereka.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Nurudin Abdullah
Editor : Sepudin Zuhri
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper