Bisnis.com, JAKARTA—Toyota percaya diri mampu mewujudkan pertumbuhan ekspor 30% meski sampai akhir Juni volumenya diramalkan belum optimal.
Optimisme itu muncul sebab, pengiriman Vios ke Timur Tengah selama kuartal II/2014 baru 1.000 unit per bulan.
“Permintaan sedan Yaris [Vios] sangat tinggi terutama dari pasar GCC [Gulf Cooperation Council] mencapai 3.000 hingga 4.000 unit per bulan. Kami baru akan adjust production capacity mulai kuartal 3,” ucap Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia Warih Anda Tjahjono kepada Bisnis, akhir pekan lalu.
Oleh karena itu, secara bertahap TMMIN akan meningkatkan volume ekspor mencapai 3.000 - 4.000 Vios setiap bulan. Jumlah ini diperkirakan tercapai mulai triwulan ketiga. Sebelum melokalisasi produksi sedan, komoditas ekspor ke Timur Tengah (Timteng) hanya Fortuner dan Innova.
Seperti diberitakan sebelumnya, Vios dijual ke pasar internasional menggunakan nama Yaris. Mobil ini sebetulnya tidak hanya dikirim ke Timteng melainkan pula ke Brunei Darussalam dan Singapura sekitar 500 unit per bulan.
Bob Azam, Executive GM HRD Corporate & External Affairs Division TMMIN, mengatakan ekspor Vios yang dilakukan bertahap terkait dengan kontrol kualitas produk serta pengelolaan tenaga kerja.
“Meningkatnya kapasitas produksi bertahap karena kami melatih SDM demi menjaga kualitas,” ucapnya kepada Bisnis secara terpisah.
Kegiatan produksi Vios berlangsung di Pabrik Toyota Karawang II. Kapasitas produksi fasilitas ini mencapai 120.000 unit kendaraan sepanjang tahun. Selain untuk membuat sedan juga dipakai memproduksi Etios Valco dan All-New Yaris.
Toyota membukukan total produksi 140.197 mobil selama triwulan pertama tahun ini. Jumlah ini meliputi Innova, Avanza, Fortuner, Rush, Vios, Yaris, Agya, Townace, Etios Valco, dan Nav1.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel
_1692301785.jpg?w=348&h=261)
