Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Industri Ban Tertolong Geliat Penjualan Kendaraan

Produsen ban merasa iklim investasi di Indonesia kurang menarik. Berbagai hambatan selalu menyertai, seperti kisruh buruh terkait penentuan upah minimum setiap tahunnya, kenaikan tarif listrik industri, hingga fluktuasi makro ekonomi. Untungnya, industri otomotif cukup bergeliat.
Seperti halnya OEM, sales ban pengganti juga disumbang dari produk PCR yang umumnya dipakai mobil penumpang dan bias untuk kendaraan niaga. /bisnis.com
Seperti halnya OEM, sales ban pengganti juga disumbang dari produk PCR yang umumnya dipakai mobil penumpang dan bias untuk kendaraan niaga. /bisnis.com

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen ban merasa iklim investasi di Indonesia kurang menarik. Berbagai hambatan selalu menyertai, seperti kisruh buruh terkait penentuan upah minimum setiap tahunnya, kenaikan tarif listrik industri, hingga fluktuasi makro ekonomi. Untungnya, industri otomotif cukup bergeliat.

Ketua Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) Azis Pane menyatakan penjualan ban kendaraan bermotor roda 4 yang dipasok untuk kebutuhan original equipment manufacturer (OEM) tumbuh lebih pesat ketimbang ban pengganti (replacement).

Kondisi itu sejalan dengan besarnya penjualan mobil baru, khususnya selama Januari – Februari 2014 mencapai 215.277 unit atau yang terbanyak di Asia Tenggara. Seiring dengan itu ban OEM terjual hingga 1,08 juta unit.

Angka tersebut berasal dari penjualan ban kategori passenger car radial (PCR) dan bias, masing-masing 910.150 unit dan 166.538 unit. Artinya, total sales OEM selama 2 bulan pertama 2014 meningkat 10,3% terhadap perolehan pada bulan yang sama tahun lalu (year-on-year) 976.239 unit. 

“Rencana investasi pabrik ban baru itu banyak tapi hanya sekedar gretak saja. Sebaiknya, pabrikan ban yang sudah ada semuanya masuk asosiasi agar gampang mengurus [koordinasinya] dengan pemerintah,”  tutur Azis, di Jakarta, akhir pekan lalu.

Beda dengan ban OEM yang tumbuh hingga 10% mengikuti peningkatan penjualan mobil baru, ban replacement tak bergerak signifikan. Selama 2 bulan pertama tahun ini hanya tumbuh 3% secara Y-o-Y menjadi 2,23 juta unit. Untuk periode yang sama tahun lalu laku 2,16 juta unit.

Seperti halnya OEM, sales ban pengganti juga disumbang dari produk PCR yang umumnya dipakai mobil penumpang dan bias untuk kendaraan niaga. Ban replacement PCR laku 1,26 juta unit sedangkan bias 965.741 unit.

“[Total produksi ban] saat ini, berasal daru 15 perusahaan yang memiliki pabrik produksi di Indonesia. Baik produsen ban roda 4 , roda 2 atau kedua-duanya,” kata Azis. Beberapa produsen ban tersebut ialah PT Bridgestone Tire Indonesia, PT Gajah Tunggal, PT Sumi Rubber Indonesia, dan PT Multistrada Arah Sarana.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Fatkhul Maskur

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper