Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Politik Thailand Memanas, Bangkok Motor Show 2014 Jalan Terus

Situasi politik Thailand yang memanas akhir-akhir tidak menghalangi perhelatan akbar di dunia otomotif Negeri Gajah Putih itu. Buktinya, Bangkok International Motor Show 2014 tetap digelar pada 26 Maret-6 April, yang didukung oleh hampir semua pemain otomotif di negara itu.
/BIMS
/BIMS

Bisnis.com, BANGKOK - Situasi politik Thailand yang memanas akhir-akhir tidak menghalangi perhelatan akbar di dunia otomotif Negeri Gajah Putih itu. Buktinya, Bangkok International Motor Show 2014 tetap digelar pada 26 Maret-6 April, yang didukung oleh hampir semua pemain otomotif di negara itu.

Politik Thailand kembali panas setelah Mahkamah Konstitusi membatalkan pemilu yang telah diselenggarakan pemerintah pada 2 Februari. Keputusan ini memberikan angin segar kepada massa anti-pemerintah untuk melanjutkan kembali aksi demo mereka.

Meski demikian, pemerintah setempat tampaknya tidak terlalu khawatir terhadap aksi demo tersebut. Bangkok International Motor Show (BIMS) 2014 tetap digelar di Impact Muang Thong Thani, sekitar 23 km dari Kota Bangkok.

Pameran kali ini diikuti oleh 28 merek mobil, 9 merek sepeda motor, 7 merek audio, dan lebih dari 80 industri pendukung. Sedikitnnya 15 model mobil dan beberapa model motor baru dijadwalkan meluncur di pameran tersebut, termasuk beberapa merek premium. BIMS 2014 jugadimeriahkan oleh penampilan sejumlah mobil konsep dan edisi khusus.

Grand Prix International selaku penyelengga pameran mengklaim pameran kali ini lebih luas 4.000 m2 dari area pada tahun lalu. Kondisi ini, menurut Senior Vice President Grand Prix International dan BIMS Prachin Eamlumnow, menunjukkan situasi ekonomi saat ini dan tren pasar mobil tidak berada dalam resesi seperti diperkirakan banyak orang.

"Pasar terus berkembang, dengan kata lain pasar sekarang kembali ke situasi normal dengan gambaran pertumbuhan 5%-15 % per tahun . Kebijakan mobil pertama dari pemerintah pada tahun sebelumnya telah mendorong permintaan dari pengguna mobil kompak," ujarnya dalam siaran pers.

Setelah kebijakan tersebut berakhir, lanjutnya, banyak sektor mengira pasar mobil menurun, padahal pada kenyataannya industri otomotif masih terus berkembang di jalur yang sesuai dengan mekanisme pasar.

Jaturont mengakui situasi politik saat ini dapat mempengaruhi BIMS ke-35. "Meskipun situasi politik saat ini sedikit banyak berdampak terhadap pasar secara umum , tetapi itu hanya menunda keputusan beli masyarakat . Saya yakin BIMS ke-35 akan menggairahkan kembali pasar dan meningkatkan kepercayaan konsumen bahwa situasinya tidak seburuk yang mereka kira."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis :
Editor :
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper