Bisnis.com, JAKARTA—Penjualan ban di dalam negeri untuk kebutuhan replacement pada Januari 2014 anjlok 5,8%. Di pengujung tahun lalu, ban pengganti terjual 1,2 juta unit lantas menyusut menjadi 1,1 juta unit.
Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mencatat jumlah itu berasal dari penjualan ban pengganti kategori passenger car radial (PCR) yang merosot 11,3% menjadi 610.038 unit, sementara bias tumbuh tipis 2% menjadi 490.51 unit.
"Pemilu tahun ini akan pengaruhi penjualan kami karena suksesi sekarang ada pergantian kepemimpinan, sedangkan pada 2009 cuma meneruskan kepemimpinan dari Partai Demokrat. Belum lagi kalau isu buruh [memanas lagi]," ujar Ketua APBI Azis Pane kepada Bisnis, Rabu (5/3/2014).
Satu-satunya yang mengukir realisasi cukup menggembirakan adalah penjualan ban untuk keperluan original equiment (OE). Realisasinya naik 10,4% menjadi 518.320 unit pada Januari 2014 dari 469.544 unit di penghujung 2013.
Selama bulan pertama di 2014, pertumbuhan sales paling tinggi terjadi pada kategori bias untuk kebutuhan OE sebesar 18,4% menjadi 80.946 unit. Sedangkan ban PCR yang dipakai OE hanya naik 9% menjadi 437.374 unit.