Bisnis.com, JAKARTA—Mengawali Tahun Kuda 2014, nilai ekspor ban tercatat anjlok sekitar 10,6% dibandingkan bulan terakhir di 2013. Jika tren negatif ini terus berlangsung hingga beberapa bulan ke depan maka target ekspor senilai US$1,5 miliar bisa meleset lagi.
Asosiasi Perusahaan Ban Indonesia (APBI) mencatat pada Januari 2014 ekspor si karet bundar mencapai 2,44 juta unit senilai US$78,47 juta. Padahal, selama Desember 2013 mencapai 2,74 juta unit setara US$87,75 juta.
Dari segi kuantitas, ekspor ban kategori passenger car radial (PCR) maupun bias turun. Kategori PCR menyusut 11,3% menjadi 2,19 juta unit dari 2,47 juta unit. Sedangkan ban bias anjlok 8,6% menjadi 246.919 unit dari 270.073 unit.
Namun dari nilai ekspornya, penurunan hanya dialami PCR sedangkan kategori ban bias relatif stagnan. Pelemahan nilai ekspor PCR sama dengan penurunan kuantitasnya sebesar 11,3% menjadi US$68,43 juta dari US$77,18 juta. Kategori bias bergeming di kisaran US$10 juta.