Bisnis.com, JAKARTA--Penaikan BI Rate menjadi 7,5% bakal merangsang lonjakan bunga kredit kendaraan bermotor. Ini berpotensi meredam minat beli masyarakat terhadap mobil baru berpotensi tertahan karena cicilan kian mahal.
Menurut Chief Executive Officer Astra Credit Companies (ACC) Jodjana Jody, penaikan bunga cicilan tak seketika terjadi sehingga agen tunggal pemegang merek otomotif tak perlu khawatir penjualan teredam. Sebab, koreksi bunga kredit kendaraan harus memantau reaksi perbankan terlebih dulu.
“Tidak serta merta BI rate naik hari ini maka kredit langsung naik juga. Ketika BI rate naik menjadi 7,25%, suku bunga perbankan naik lebih dari 200 basis poin. Tapi kan kami tak begitu saja menaikkan 200 bps juga ke konsumen,” tuturnya kepada Bisnis, Kamis (14/11/2013).
ACC sendiri akan mendikusikan lebih lanjut berapa kisaran lonjakan bunga cicilan. Diperkirakan penaikannya tak terlalu tajam. Pada bulan-bulan lalu misalnya, bunga kredit naik sekitar 0,1 hingga 0,15%.
Sampai Oktober 2013, ACC telah menyalurkan pembiayaan sekitar Rp22 triliun. Sampai penghujung tahun ditargetkan bisa menyentuh Rp25 triliun.
“Semestinya ini bisa tercapai, asumsinya, November Rp2 triliun lalu sisanya di Desember,” kata Jodjana. (ra)