Bisnis.com, JAKARTA – Grup Astra Financial menyiapkan sejumlah strategi untuk menggenjot pembiayaan otomotif, di tengah kondisi lesunya penjualan kendaraan bermotor sepanjang tahun berjalan.
Wakil Presiden Direktur Astra Rudy mengatakan, salah satu upaya perseroan yakni menghadirkan sejumlah promo pembiayaan pada pameran otomotif GIIAS 2025 yang menjadi momentum bagi masyarakat untuk belanja kendaraan.
"GIIAS 2025 menjadi momentum penting bagi Astra Financial yang selama tujuh tahun berturut-turut telah menjadi platinum sponsor GIIAS," ujar Rudy dalam keterangannya, dikutip Selasa (29/7/2025).
Lebih lanjut dia mengatakan, pengunjung GIIAS dapat mengoptimalkan layanan pembiayaan mobil melalui Astra Credit Companies (ACC) dan Toyota Astra Financial Services (TAF).
Adapun, ACC dan TAF memberikan bunga pembiayaan sebesar 2,3% untuk tenor 1 hingga 3 tahun, serta bunga 4,5% untuk tenor 4 hingga 5 tahun. Skema bunga ini hanya tersedia selama periode pameran berlangsung, sebagai bagian dari upaya meningkatkan minat masyarakat dalam pembelian kendaraan baru.
Setelah melakukan pembelian kendaraan, konsumen dapat mengoptimalkan layanan perlindungan kendaraan yang disediakan oleh Garda Oto dari Asuransi Astra.
Baca Juga
Tak hanya untuk kendaraan roda empat, Grup Astra Financial juga menghadirkan layanan pembiayaan motor Honda melalui FIFGROUP.
“Kami mendorong masyarakat untuk lebih mengenal akses dan manfaat layanan keuangan formal, sebagai fondasi penting dalam membangun kesejahteraan yang berkelanjutan,” tutur Rudy.
Pameran GIIAS 2025 pun diharapkan mampu mendorong penjualan mobil yang lesu pada tahun ini. Sepanjang periode Januari-Juni 2025, total penjualan mobil wholesales ambles 8,6% (year-on-year/yoy) menjadi 374.740 unit, dibandingkan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebanyak 410.020 unit.
Sementara itu, penjualan mobil secara ritel pun turun 9,7% menjadi 390.467 unit, dibandingkan 6 bulan pertama 2024 sebanyak 432.453 unit.
Di lain sisi, Kepala Eksekutif Pengawas Lembaga Pembiayaan, Perusahaan Modal Ventura, Lembaga Keuangan Mikro dan Lembaga Jasa Keuangan Lainnya OJK, Agusman mengatakan bahwa di tengah kondisi lesunya pasar otomotif, industri pembiayaan terpantau masih resilien.
"Hingga Mei 2025, piutang pembiayaan tumbuh 2,83% yoy menjadi Rp 504,58 triliun, dengan rasio Non-Performance Finance [NPF] bruto tercatat di angka 2,57%, menunjukkan profil risiko yang solid dan manajemen risiko yang baik di sektor ini," pungkas Agusman.