Bisnis.com, JAKARTA - PT Toyota Astra Motor (TAM) tak terlalu girang mendapati tingginya permintaan mobil murah ramah lingkungan Agya bulan lalu. Agen tunggal pemegang merek (ATPM) Toyota itu khawatir wholesales September hanya eforia sesaat sehingga berpotensi turun pada bulan selanjutnya.
Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat penjualan dari pabrikan ke diler (wholesales) Toyota Agya pada September 2013 mencapai 4.131 unit. Ini adalah angka penjualan PT Toyota Astra Motor (TAM) terbesar di segmen city car, mengalahkan Etios yang terjual 1.019 unit.
Direktur Pemasaran TAM Rahmat Samulo berpendapat besarnya animo terhadap low cost and green car (LCGC) Agya mungkin terpicu rasa ingin tahu terhadap produk baru ini. Tak ada jaminan penjualan ke depan akan stabil pada kisaran 4.000 unit seperti bulan lalu.
"Bisa jadi tingginya penjualan karena Agya baru diluncurkan jadi animo masyarakat masih tinggi lalu perlahan akan turun menuju titik stabilnya. Ada kemungkinan turun tapi tidak jauh dari 4.000-an unit," katanya kepada Bisnis hari ini, Rabu (16/10/2013).
Tren penjualan "turun gunung" alias tinggi di awal perlahan turun bukan hal aneh di industri otomotif. Biasanya penurunan volume penjualan mengarah kepada titik stabilnya lalu bertahan di level itu. Bisa juga sebaliknya, pertama-tama tak besar lambat laun permintaan terus tumbuh.
Khusus untuk produk LCGC agaknya cenderung menyerupai tren "turun gunung". Samulo menilai ini terpengaruh gencarnya pemberitaan media massa tentang program mobil murah ditambah pemasaran Agya yang dilakukan TAM sejak tahun lalu.
"Saya khawatir permintaan besar ini hanya di awal saja. Ada kemungkinan seperti itu [turun gunung] tapi turunnya akan sampai level berapa belum bisa diperkirakan," ucapnya.
PT Astra Daihatsu Motor (ADM) juga mengalami kondisi serupa dengan TAM melalui penjualan Daihatsu Agya di segmen city car sebanyak 4.377 unit. Wholesales ini melesat jauh dibandingkan penjualan Daihatsu Sirion sejumlah 610 unit pada kelas yang sama.
Dalam sebulan penjualan LCGC Toyota Agya dan Daihatsu Ayla langsung menyalip produk manapun di segmen city car. Dibandingkan Etios misalnya, selama Januari - September 2013 terjual 10.394 unit sedangkan Agya dalam sebulan langsung melebihi 4.000 unit. Sementara Sirion baru laku 5.640 unit dalam waktu 9 bulan padahal Ayla nyaris mencapai jumlah itu cuma dalam 30 hari.
Namun demikian, Direktur Pemasaran ADM Amelia Tjandra sejak awal menyatakan produk city car takkan begitu saja tergusur LCGC. Sebab, umumnya mobil kota memiliki spesifikasi mesin dan fitur di atas mobil murah.
LCGC tampil untuk memenuhi kebutuhan konsumen yang mencari mobil ramah lingkungan dengan harga lebih terjangkau. "Kelengkapan spesifikasi kami tawarkan di Daihatsu Sirion, tapi kalau harga terjangkau ada di Daihatsu Ayla," katanya.
Realisasi wholesales bulan lalu sekaligus menjawab pertanyaan, pasar kendaraan manakah yang akan membengkak terdorong masuknya mobil murah. Jawabannya adalah city car yang membukukan penjualan tertinggi sebanyak 13.984 unit padahal bulan-bulan sebelumnya cuma berkisar 4.000 - 6.000 unit. Pangsa pasarnya pun tumbuh menjadi 12,39% dari keseluruhan penjualan mobil nonsedan pada September sejumlah 112.861 unit.