Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Kehadiran Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya Dongkrak Penjualan Pelumas?

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen pelumas kendaraan bermotor di dalam negeri menilai program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) berpotensi mendongkrak kinerja bisnis mereka.

Bisnis.com, JAKARTA—Produsen pelumas kendaraan bermotor di dalam negeri menilai program mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) berpotensi mendongkrak kinerja bisnis mereka.

Hanya saja, pengaruh hadirnya mobil murah dan ramah lingkungan itu terhadap peningkatan penjualan pelumas kemungkinan baru terasa pada tahun depan.

Ketua Perhimpunan Distributor, Importir dan Produsen Pelumas Indonesia (Perdippi) Paul Toar berpendapat sampai akhir tahun ini, pengaruh mobil murah untuk mendongkrak penyerapan pelumas masih sangat kecil.

Hal itu, katanya, dikarenakan agen pemegang merek baru merilis produk LCGC mereka menjelang akhir kuartal II/2013.

"Pengaruhnya masih kecil karena pertama, kendaraan LCGC masih sangat sedikit kecuali kalau segmen ini sudah mengakar. Kedua, kemungkinan LCGC masih bisa menggunakan jenis pelumas yang sudah ada di pasaran," katanya kepada Bisnis, Jumat (13/9/2013).

Sejauh ini, jelasnya, pelaku bisnis pelumas di Tanah Air masih bersikap wait and see atas respon pasar terhadap kehadiran LCGC. Perkembangan kendaraan ini belum tentu bakal pesat kendati dengan "embel-embel" harga lebih terjangkau.

Menurut Paul, kondisi itu dipicu oleh tingkat kesadaran masyarakat untuk memilih kendaraan ramah lingkungan belum besar. Dia mengatakan pertimbangan utama masyarakat saat membeli mobil lebih kepada harga.

"Kalau pasar LCGC ini tumbuh signifikan tentu semua pengusaha akan masuk. Saya belum tahu apakah mobil murah ini butuh spesifikasi pelumas khusus atau tidak. Tapi kalau pasarnya tumbuh pasti industri akan meresponnya," kata dia.

Saat ini, sudah ada tiga merek LCGC yang sudah masuk ke pasar, yaitu Toyota Agya, Daihatsu Ayla, dan Honda Brio Satya. Distribusi ke konsumen diperkirakan baru terjadi mulai November.

Namun, karena mobil LCGC ini baru, biasanya belum akan terjadi ganti oli hingga sebulan ke depan atau pada Desember 2013. Dengan demikian, sampai akhir tahun diproyeksikan belum akan terjadi pengaruh berarti dari LCGC terhadap kinerja produsen pelumas.

Apalagi, mobil yang beredar sekarang umumnya baru perlu ganti oli pascajarak tempuh 10.000 kilometer. "Pergantian oli jadi lebih lama membuat konsumsi pelumas lebih rendah. Tapi ini diimbangi ada kenaikan volume kendaraan," ucap Paul.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti
Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper