Bisnis.com, JAKARTA - Keberadaan mobil murah dan ramah lingkungan (low cost and green car/LCGC) diproyeksikan belum dapat menguasai pasar otomotif di Indonesia. Kendati akan memperlebar segmen otomotif tapi penguasaan terbesar tetap di tangan mobil serbaguna kelas bawah alias low multi-purpose vehicle (MPV).
Ketua I Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Jongkie D. Sugiarto berpendapat LCGC bakal mendongkrak kinerja bisnis otomotif di dalam negeri. Harganya yang relatif lebih terjangkau dibandingkan mobil lain bakal menarik minat konsumen untuk membeli terutama masyarakat kelas menengah.
“LCGC akan membuka pasar dan segmen tersendiri di industri otomotif kita. Kalau diperkirakan pasar baru yang akan terbuka sepertinya cukup besar,” katanya kepada Bisnis, Rabu (11/9/2013).
Pertumbuhan taraf ekonomi masyarakat salah satunya terlihat dari pertumbuhan pendapatan per kapita. Saat ini pendapatan per kapita Indonesia berada di kisaran US$3.800 per kapita.
Menurut Jongkie, perkembangan program LCGC sejalan dengan pertumbuhan pendapatan per kapita tersebut. “Income per kapita naik sehingga harga mobil murah jadi semakin terjangkau,” ucapnya.
Ditemui secara terpisah, Marketing dan After Sales Service Director PT Honda Prospect Motor (HPM) Jonfis Fandy berpendapat setidaknya hingga 2 tahun ke depan pasar terbesar industri otomotif tetap ada di segmen low MPV.
"Low MPV saya pikir tidak akan bisa digantikan LCGC. Low MPV ini akan tetap menjadi andalan, tipe city car seperti LCGC bisa juga jadi andalah tapi nantilah," katanya.
Dia mengungkapkan city car yakni mobil dengan kapasitas mesin di bawah 1.300 cc bakal makin berkembang terdorong program mobil murah yang digagas pemerintah. Tak tertutup kemungkinan pula LCGC sedikit banyak akan menggeser pangsa pasar city car lain.
Prospek mobil murah semakin meluas pada 2014 dibandingkan 2013. Sebab, kehadirannya di tahun ini tergolong memet baru masuk pasar jelang penghujung kuartal III. HPM memproyeksikan penjualan produknya di kelas LCGC, New Brio Satya, bisa mencapai 1.200 unit rerata per bulan.
Jumlah itu setara dengan 30% dari target penjualan seluruh varian New Honda Brio yang dipatok pada level 4.000 unit. Produksi pertama LCGC ini ditargetkan terlaksana mulai Oktober sehingga pada awal November pesanan bisa mulai dipenuhi.
"Ketimbang LCGC, persaingan low MPV tetap lebih hangat. Sebetulnya LCGC juga tidak bisa dibilang murah, lebih kepada mobil ramah lingkungan dengan harga terjangkau," ujar Jonfis.