Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Produksi Otomotif Indonesia Kalah dari Thailand

Bisnis.com, JAKARTA--Ketika Indonesia masih berkutat pada target produksi mobil 1,1 juta unit, Thailand sudah melenggang ke kisaran produksi 2,55 juta unit. Kalau ini tercapai pemerintah Negeri 1.000 Pagoda bakal mendapat pemasukan sekitar 100 miliar

Bisnis.com, JAKARTA--Ketika Indonesia masih berkutat pada target produksi mobil 1,1 juta unit, Thailand sudah melenggang ke kisaran produksi 2,55 juta unit. Kalau ini tercapai pemerintah Negeri 1.000 Pagoda bakal mendapat pemasukan sekitar 100 miliar Baht dari industri otomotif.

President Asosiasi Promosi Subkontrak Thailand Somkiat Chupukcharoen menjelaskan dari target produksi itu pasokan untuk pasar lokal sekitar 1 juta unit dan 1,4 juta unit diekspor. Selama Januari-Juli 2013, realisasi produksi mencapai 1,54 juta unit, sebanyak 840.000 di antaranya untuk kebutuhan domestik lainnya dijual keluar negeri.

"Kolaborasi industri pendukung dari Indonesia dan Thailand memungkinkan kita tumbuh bersama. Kerja sama ini akan melibatkan 300 anggota kami yang 70% di antaranya produsen komponen otomotif premium," tutur Chupukcharoen, Selasa (10/9/2013).

Staf Penasehat bidang Perdagangan Kedutaan Thailand untuk Indonesia Vilansinee Nonsrichai menilai Indonesia dan Thailand harus menjalin kerja sama lebih erat, khususnya untuk industri pendukung otomotif. Kerja sama yang nanti terjalin bakal memperkuat kedua negara.

Ketika Indonesia kuat di segmen MPV dapat memperluas pasar kendaraan ini ke Thailand. Demikian pula Negeri 1000 Pagoda terhadap pasar sedan dan pick up-nya.

"Masing-masing kita memiliki basis produksi kendaraan yang kuat [di segmen berbeda]. Setiap negara memiliki kekuatannya masing-masing. Untuk itu kita perlu saling bertukar," ujarnya.

Nonsrichai memastikan Thailand tak hanya sekedar menunjukkan ke RI kalau mereka punya pusat bisnis industri pendukung yang kuat. Bukan hanya pebisnis komponen otomotif Thailand saja yang akan mempromosikan diri, imbuhnya, sebaliknya pula Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Dini Hariyanti

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper