Bisnis.com, JAKARTA--- Asosiasi Pengusaha Alat Berat Indonesia (PAABI) memproyeksi penjualan alat berat pada 2014 mencapai 14.000 unit atau tumbuh 2% dibandingkan dengan proyeksi 13.700 unit pada tahun ini.
Sampai akhir tahun ini, proyeksi penjualan alat berat masih akan lesu dengan penurunan 29% dibandingkan dengan 19.420 unit pada 2012. Pada paruh pertama tahun ini saja, PAABI mencatat penjualan mencapai 7.972 unit atau anjlok 36% dibandingkan dengan 12.477 unit pada periode sama 2012.
Penurunan itu dipengaruhi oleh merosotnya harga komoditas pertambangan terutama batu bara. Konsekuensinya, porsi penggunaan alat berat di sektor pertambangan pada semester I/2013 berkurang menjadi 33% dibandingkan dengan 48% pada periode yang sama 2012. “Ada shifting,” kata Ketua Umum PAABI Ivan S Tulong di Jakarta, Selasa (3/9/2013).
Porsi penggunaan alat berat di sektor agriculture serta forestry relatif tidak berubah sedangkan sektor konstruksi membesar mencapai 35% pada semester I/2013 dibandingkan dengan 22% pada periode sama 2012.
Dalam kurun 2002-2012, penjualan alat berat mencapai puncaknya pada 2011 yakni sebanyak 21.284 unit karena sektor pertambangan pada masa itu dianggap gemilang. Setelah itu terkoreksi hingga sekarang. (ra)