Bisnis.com, BANJARMASIN - PT General Motors Indonesia, agen tunggal pemegang merek Chevrolet, belum merencanakan menaikkan harga jual kendaraanya kendati situasi pasar otomotif mengalami tekanan ekonomi yang cukup berat.
Pasar otomotif dalam negeri dinilai banyak pihak akan terkena dampak dari situasi ekonomi nasional pasca penaikan suku bunga kredit yang dipicu peningkatan BI Rate, tingkat inflasi dan gejolak nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Maria Sidabutar, Director General Motors (GM) Indonesia, mengatakan dalam situasi pasar yang dinilai kurang kondusif penjualan Chevrolet tetap tinggi, terutama kendaraan multi purpose vehicle Spin yang paling diminati konsumen.
"Kami belum ada rencana menaikkan harga jual Chevrolet karena pasarnya masih bagus dan relatif tidak ada masalah dengan situasi ekonomi yang berkembang sekarang," katanya di Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Kamis (29/8/2013).
Menurutnya, tingginya permintaan Spin terlihat dari pertumbuhan penjualannya selama smester I/2013 mencapai 4.000 unit, dan jumlah tersebut merupakan 80% dari total penjualan kendaraan merek Chevrolet.
Untuk itu, lanjutnya, GM Indonesia memproyeksikan hingga akhir tahun ini dapat menjual Spin lebih banyak dari smester pertama 2013 atau setidaknya mencapai angka yang sama dengan pencapaian penjualan selama 6 bulan tersebut.
Dia menjelaskan dalam upaya mendorong pertumbuhan penjualan perusahaan tengah menggenjot pemasaran di wilayah Kalimantan Selatan (Kalsel) melalui dilernya di Banjarmasin yang diresmikan Rabu (28/8/2013) malam.
Diler utama itu Chevrolet Nusantara Auto World (NAW) Banjarmasin menerapkan identitas global dari segi desain interior dan eksteriornya serta kualitas pelayanan yang terus ditingkatkan.
"Tampilan baru diler Chevrolet ini untuk meningkatkan pengalaman dan kenyamanan pelanggan sehingga dapat mendorong pertumbuhan penjualan," katanya
Menurutnya, diler layanan terpadu Chevrolet NAW Banjarmasin memiliki strategi yang sangat penting untuk mendorong pertumbuhan penjualan secara nasional, dan khususnya di Kalsel.
Sebab, lanjutnya, Kalsel dengan ibukota Banjarmasin, mencatat pertumbuhan ekonomi yang positif dalam 7 tahun terakhir ini yang ditandai dengan pesatnya laju pembangunan infrastrukturnya.
"Demikian halnya pertumbuhan masyarakat kelas menengah yang turut membangun wilayahnya dengan usaha pertambangan, industri, jasa dan transportasi," ujarnya.
Sementara itu Joe Frans, President Director PT Nusantara Indah, pemilik dan pengelola diler layanan terpadu Chevrolet NAW Banjarmasin, mengatakan potensi pasar otomotif di Kalsel cukup prospektif.
"Tahun lalu dilernya berhasil memasarkan kendaraan merek Chevrolet mencapai 150 unit dan diharapkan tahun ini dapat meningkat menjadi sekitar 400 unit," ujarnya.
Dia menjelaskan diler layanan terpadu berdesain modern sesuai gaya hidup konsumennya itu memiliki fasilitas showroom berlantai tiga yang dibangun di atas lahan seluas 160 m2.
Ruang pamer diler Chevrolet NAW Banjarmasin, lanjutnya, dapat mendisplai 4 kendaraan untuk menampilkan line up Chevrolet terbaru seperti Spin, Orlando, Colorado dan All New Aveo, serta dilengkapi dengan 4 service stall yang mendukung layanan purna jualnya.
Menurutnya, permintaan kendaraan multi purpose vehicle Chevrolet Spin cenderung terus meningkat mencapai lebih dari 70% dari total penjualan yang diproyeksikan tahun ini meningkat 200% menjadi sekitar 400 unit.
Konsumen di Kalsel menyukai semua varian Chevrolet Spin yang ditawarkan yaitu tipe mesin bensin 1.2L dan 1.5L yang dilengkapi teknologi Dual VVTI dan mesin disel 1.3L.