Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Mobil Listrik, Menristek Targetkan Penjualan Hevina pada 2017

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menargetkan penjualan Hevina, mobil listrik hasi riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pada 2017.

Bisnis.com, JAKARTA - Menteri Riset dan Teknologi Gusti Muhammad Hatta menargetkan penjualan Hevina, mobil listrik hasi riset Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), pada 2017.

Saat ini LIPI telah menyelesaikan pengembangan ketiga prototipe mobil listrik sedan dan bus eksekutif untuk keperluan rapat mobile.

Untuk tahap awal, meski tak menyebutkan berapa jumlahnya, Gusti menyatakan Hevina akan dipamerkan dan digunakan untuk kendaraan pada KTT Asia Pacific Economic Cooperation (APEC) di Bali pada Oktober 2013.

Prototipe yang dipamerkan pada peluncuran Hevina dan ponsel pintar BandrOS, Senin (26/8), terdiri dari dua jenis yakni sedan dan bus eksekutif.

Adapun bus eksekutif dibuat untuk memungkinkan pada eksekutif melakukan rapat di dalam kendaraan untuk menghemat waktu jika terjebak macet.

"Riset mobil listrik LIPI ini, untuk sedan menghabiskan anggaran Rp500 juta dan bus eksekutif Rp1,8 miliar. Untuk produksi massal kami masih menunggu investor. Kami menargetkan pada 2016 sudah bisa diuji coba dan produksi massal pada 2017," ujar Gusti seusai peluncuran.

Salah satu peneliti mobil listrik LIPI Abdul Hapid menyebutkan penelitian mengenai mobil listrik sudah dilakukan sejak 1997. Penelitian dimulai dari produksi mobil golf dan mobil berkapasitas kecil jenis lain.

Adapun, pada pengembangan tahap ketiga ini, tim peneliti menambahkan berbagai fitur untuk melengkapi Hevina seperti fitur keamanan. Untuk Hevina bus eksekutig ditambahkan fitur meja rapat di tengah ruangan penumpang.

"Penyempurnaan Hevina sendiri memakan waktu selama 7 bulan. Selain tim peneliti, juga melibatkan beberapa kerja sama dengan pihak swasta. Kami bertanggung jawab penuh untuk konsep," tutur Abdul.

Abdul memaparkan untuk Hevina sedan jarak tempuh maksimal 130 km dengan kecepatan maksimal 140 km/jam, sementara bus eksekutif mampu melaju maksimal 100 km/jam dengan jarak tempuh 150 km.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Fatkhul Maskur
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper